Cuci Gudang, Twitter Lelang Ratusan Inventaris Kantor Senilai Miliaran Rupiah
- Twitter dikabarkan melelang ratusan barang inventaris perusahaan yang terdapat di kantor pusatnya di San Fransisco, Amerika Seriakat. Lelang disebut dilakukan Twitter melalui Heritage Global Partners.
Nasional
JAKARTA - Twitter dikabarkan melelang ratusan barang inventaris perusahaan yang terdapat di kantor pusatnya di San Fransisco, Amerika Seriakat. Lelang disebut dilakukan Twitter melalui Heritage Global Partners.
Ratusan barang inventaris yang dilelang termasuk patung logo burung biru Twitter menyala yang dihargai US$100.000, mesin espresso mewah senilai US$13.500 serta furniture kantor seperti kursi dan meja yang seluruhnya ditaksir mencapai miliaran rupiah.
"Mereka sudah dijual dengan harga US$ 44 miliar, dan kami menjual beberapa kursi, meja, dan komputer," kata Nick Dove, perwakilan Heritage Global Partners kepada Fortune dikutip Senin, 23 Januari 2023.
Sementara itu, Dove menyebutkan bahwa langkah menjual dan melelang sejumlah barang invetoris kantor oleh Twitter tidak berkaitan dengan situasi keuangan yang saat ini dialami oleh perusahaan milik Elon Musk.
"Jadi, jika ada yang benar-benar berpikir bahwa pendapatan dari menjual beberapa komputer dan kursi akan membayar gunung di sana, maka mereka adalah orang bodoh," terang Dove lebih lanjut.
- Bukti Visual Pertama, S-400 Rusia Hancur di Ukraina
- Resmi Dibuka, Ini Cara Reservasi Kunjungan di Taman Pracima Pura Mangkunegaran
- Masih Dihantui Pandemi, Warga China Berdoa untuk Kesehatan Saat Imlek
Meski begitu, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter tak menampik kabar soal kondisi keuangan perusahaan yang disebutnya sedang dalam kondisi yang tidak baik. Pada November 2022 lalu, Musk membuat sebuah cuitan melalui akun Twitter resminya yang menyebut bahwa perusahaan mengalami penurunan pendapatan besar-besaran.
Penurunan pendapatan secara besar-besaran yang dialami oleh Twitter disebut disebabkan para pengiklan yang berhenti mengucurkan dana di platform sosial media tersebut. Meski begitu, Musk tidak menyebutkan secara pasti seberapa besar penurunan pendapatan yang dialami oleh perusahaan saat itu.
Adapun, dari menurunnya pendapatan perusahaan, Twitter diduga mengalami gagal bayar sewa pada sejumlah kantor-kantor yang saat ini ada di seluruh dunia. termasuk kantor pusatnya di San Fransisco.