Usilo Wonowidjojo.jpg
Nasional

Cukai Rokok Diperketat, Kekayaan Bos Gudang Garam Susilo Wonowidjojo Makin Seret

  • Kekayaan Bos Perusahaan rokok ternama Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo dilaporkan makin mengkeret dalam tiga tahun terahkir

Nasional

Rizky C. Septania

JAKARTA - Kekayaan Bos Perusahaan rokok ternama Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo dilaporkan makin mengkeret dalam tiga tahun terahkir.

Hal ini disebabkan lantaran dalam beberapa tahun terahkhir, pemerintah semakin gencar mengekang kebijakan untuk mengurangi konsumsi rokok.

Mengutip Forbes Kamis, 22 Desember 2022, kekayaan Susilo merosot 27% menjadi US$3.5 miliar dolar AS atau kisaran Rp54 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) pada tahun ini.

Menguapnya kekyaan Susilo membuatnya kini tak lagi masuk sebagai 10 besar orang terkaya di Indonesia. Jika tahun lalu Susilo berada di peringkat ke-7 sebagai orang terkaya di dunia, kini Ia harus puas berada di posisi ke-14.

Walau harta kekayaan merosot, masih diakui bahwa kinerja Gudang Garam yang merupakan lini bisnis utama Susilo mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2022. Meski begitu, laba bersih Gudang Garam tercatat anjlok 64% menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal III-2022.

Turunnya laba yang diperoleh Gudang Garam disebabkan lantaran adanya kenaikan cukai tembakau yang diberlakukan oleh pemerintah pada bulan Januari. Alhasil, 85% dari total biaya perusahaan habis untuk membayar cukai.

Sedangkan penjualan diketahui meninggalkannya dengan margin laba setipis kertas sebesar 1,6%, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 4,4%. Terlebih, ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan tambahan kenaikan pajak pada 2023 dan 2024 pada November lalu. Menanggapi hal tersebut, perusahaan mengatakan berencana menaikkan harga rokok produksinya.

Perlu diketahui, selama beberapa tahun terakhir Indonesia telah meningkatkan langkah-langkah untuk mengekang merokok, terutama di kalangan anak muda. Kira-kira seperempat dari 276 juta penduduk indonesia terdata sebaga perokok aktif.

Penjualan luar negeri Gudang Garam juga diketahui turun hampir 15% menjadi Rp1,8 miliar tongkat pada tahun 2021 tahun-ke-tahun.

Menghadapi tekanan terhadap produk rokok yang semakin berat, perusahaan kini melakukan aksi korporasi dengan melakukan diversifikasi ke bidang konstruksi dan jalan tol yang mulai dalam tahap pengembangan pada tahun 2019.

Saat ini, Gudang garam juga diketahui tengah membangun Bandara Dhoho senilai U$600 juta atau Rp9,3 triliun di Kediri, Jawa Timur.