<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Cuma 4 Hari, Modal Asing Masuk RI Sangat Deras tembus Rp7,18 Triliun

  • Transaksi tersebut masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,71 triliun dan Rp2,47 triliun di pasar saham.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat capital inflow atau aliran modal asing masuk sebesar Rp7,18 triliun pada periode 9-12 November 2020.

Transaksi tersebut masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp4,71 triliun dan Rp2,47 triliun di pasar saham.

Meskipun demikian, aliran modal asing yang keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik selama 2020 mencapai Rp145,75 triliun.

Modal asing tersebut terjadi pada credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun yang turun ke level 72,68 bps per 12 November 2020.

Selain itu, yield US Treasury Note 10 tahun sebesar 0,882%, dan yield SBN 10 tahun naik di level 6,30%.

Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko menyebut, pada periode ini inflasi juga berada di level yang rendah dan terkendali.

Berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan kedua November 2020, inflasi yang diperkirakan sebesar 0,21% month-to-month (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, Onny memprediksi inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,17% year-to-date (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,53% year-on-year (yoy).

Adapun penyumbang utama inflasi, yaitu daging ayam ras sebesar 0,08% mtm dan cabai merah sebesar 0,03% mtm.

Selain itu, telur ayam ras dan bawang merah juga mencatat inflasi masing-masing sebesar 0,02% mtm. Kemudian cabai rawit, minyak goreng, tomat dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01% mtm.

Adapun komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini berasal dari komoditas tarif angkutan udara dan emas perhiasan, yang masing-masing sebesar -0,01% mtm. (SKO)