Screenshot 2022-04-01 at 21-46-27 2022_Histioteuthis_heteropsis_D1417_01-960.jpg (JPEG Image 960 × 540 pixels).png
Dunia

Cumi-Cumi Berbentuk Stroberi Bermata Juling ditemukan di Laut California

  • Sebuah kapal selam berhasil merekam seekor cumi-cumi aneh mirip buah stroberi dengan mata yang tidak biasa di kedalaman laut lepas pantai California.

Dunia

Fadel Surur

CALIFORNIA - Sebuah kapal selam berhasil merekam seekor cumi-cumi aneh mirip buah stroberi dengan mata yang tidak biasa di kedalaman laut lepas pantai California, Amerika Serikat.

Cumi-cumi itu berwarna merah cerah dengan satu mata kecil berwarna hitam dan satu mata besar berwarna kuning, seperti dikutip dari Live Science pada 1 April 2022.

Cumi-cumi stroberi memiliki nama ilmiah Histioteuthis heteropsis. Penemuan ini terjadi dalam penyelaman yang diadakan bulan lalu.

“Yang terbaru dari kedalaman laut! Dalam penyelaman laut terbaru, tim kami menemukan salah satu penghuni paling menakjubkan di zona terdalam samudra: seekor cumi-cumi stroberi,” lapor tim MBARI melalui Twitter pada 23 Maret lalu.

Para peneliti menggunakan sebuah kapal selam tanpa awak yang dilengkapi perekaman video resolusi tinggi 4K bernama Doc Ricketts. Penemuan itu terjadi di kedalaman 725 meter di Monterey Canyon di lepas pantai California. 

Monterey Canyon adalah rumah bagi beragam kehidupan laut dan memiliki kedalaman mirip Grand Canyon. 

“Kami sering melihat mereka (mungkin dalam sekali dari empat kali penyalaman), tetapi jumlahnya tidak banyak,” kata Bruce Robison, seorang ilmuwan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), kepada Live Science.

Tubuh cumi-cumi stroberi, tidak termasuk mata dan bagian lain, memiliki panjang sekitar 13 cm. 

Tim MBARI melaporkan bahwa cumi-cumi itu juga memiliki sepasang mata yang tidak biasa. Dengan mata yang memiliki ukuran berbeda itu, cumi-cumi stroberi dapat berburu makanannya di kedalaman laut. 

“Mata kirinya yang besar melihat ke atas untuk melihat bayangan yang dipantulkan mangsanya di perairan yang remang-remang di atas. Sementara mata kecilnya melihat ke bawah dan digunakan untuk melihat pancaran cahaya dari mangsa atau predator di perairan bawahnya," tulis MBARI.

Karena ukuran matanya yang berbeda, cumi-cumi ini juga disebut sebagai cumi-cumi juling.

Menurut laporan MBARI, cumi-cumi itu dilahirkan dengan mata yang ukurannya sama. Namun, ukuran mata kirinya akan bertambah besar secara signifikan dan bisa mencapai lebih dari dua kali lipat dibanding mata kanan setelah berkembang.

Warna cerah pada cumi-cumi ini justru membantu mereka bersembunyi di kedalaman laut karena warnanya tidak terlihat di kedalaman laut. 

Cumi-cumi ini disebut mirip stroberi justru bukan karena warna merahnya, melainkan karena bintik-bintik gelap yang mirip biji buah stroberi. Bintik-bintik itu adalah organ yang berfungsi menghasilkan cahaya melalui reaksi kimia atau disebut fotofor.

Cahaya yang dihasilkan oleh fotofor digunakan untuk berkamuflase dengan sekelilingnya. Menurut Robison, ini membantu cumi-cumi menghindari pemangsa yang mungkin melihat wajah gelapnya di zona dalam laut yang redup.

Ia menambahkan bahwa sirip pada cumi-cumi digunakan untuk menjelajah dengan kecepatan lambat. Ketika ingin bergerak cepat, mereka akan menggunakan sifon yang berguna sebagai alat gerak dan mirip seperti jet.