Curhat Pendiri LinkedIn Saat Tahu Elon Musk Akan Beli Twitter
- Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman curhat mengenai perasaannya saat mengetahui Elon Musk hendak membeli Twitter.
Tekno
CALIFORNIA - Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman curhat mengenai perasaannya saat mengetahui Elon Musk hendak membeli Twitter. Hoffman mengatakan dia khawatir ketika pertama kali mengetahui miliarder itu akan membeli media sosial berlogo burung biru.
"Saya membaca tweet dan saya pikir saya mendapat reaksi dari kebanyakan orang, itu seperti, 'Ya Tuhan, masalah besar lainnya. Dia sudah berurusan dengan sejumlah besar," kata Hoffman dalam sebuah wawancara podcast swerti dikutip TrenAsia.com dari Insider , Senin, 19 September 2022.
Hoffman dilaporkan bukan satu-satunya di lingkaran sosial Musk yang meragukan pembelian senilai US$44 miliar atau setara Rp660 triliun itu (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS). Beberapa teman dekat Musk dikabarkan pernah memperingatkannya agar tidak memasuki kesepakatan lantaran khawatir dia telah mengambil lebih dari yang bisa dia tangani.
- Masih Terdampak Sentimen The Fed dan Kenaikan BBM, Nilai Kurs Rupiah Dibuka Melemah
- Awal Pekan Harga Emas Tak Bergerak, Segram Dibaderol Rp940.000
- Erick Thohir Rombak Susunan Dewan Komisaris Jasa Raharja, Simak Perinciannya
Hoffman mengatakan kepada Axios bahwa sebetulnya dia tidak pernah meragukan Musk. Bahkan ketika sampai pada keputusan awalnya untuk membeli Twitter.
"Setelah itu muncul pemikiran, Saya adalah salah satu orang yang mengira dia tidak bisa melakukannya seperti halnya Tesla dan SpaceX dan jelas salah,'" kata Hoffman.
Ia pun segera mengirim pesan pada Musk dan kawan-kawan lainnya. Ia memberi tahu Musk bahwa mereka dalam masalah besar. Dunia sedang berubah dan apa yang aan dilakukan.
Perlu diketahui, Hoffman adalah teman lama Musk. Tak hanya itu, Hoffman telah dikenal untuk mendukung Musk di masa lalu. Pada Juli, pengusaha itu membela Musk setelah mantan presiden Donald Trump mengecam CEO Tesla.
Awalny, Ia dan bos Tesla itu merupakan satu kumpulan yang sering disebut sebagai penggagas Pay Pal.
Bersama, Ia dan rekan lainnya membenyuk kelompok pengusaha yang membantu Musk dalam usaha bisnis pertamanya dan kemudian mendirikan beberapa perusahaan paling sukses di Silicon Valley.
Setelah Twitter menggugat Musk pada Juli karena mencoba mundur dari perjanjian pembelian, beberapa teman terdekat Musk ikut terseret dalam pertempuran hukum. Pengadilan telah melakukan 100 panggilan dari kedua sisi pertempuran pengadilan.
Pada Agustus, dua teman kumpulan pendiri PayPal Musk, David Sacks dan Joe Lonsdale, mengecam Twitter karena menyeret mereka ke dalam pertempuran hukum. "Sacks menyebut permintaan hukum Twitter sebagai "ekspedisi memancing raksasa."
Belum diketahui apakah pada akhirnya Musk akan dipaksa untuk membeli Twitter atau keputusan lain. Namun yang jelas, miliarder itu menghadapi persidangan lima hari di bulan Oktober atas pembelian senilai US$44 miliar.