Yusril Ihza Mahendra (kiri) bersama Prabowo Subianto.
Nasional

Daftar Calon Menteri yang Bangkitkan Optimisme di Pemerintahan Prabowo

  • Prabowo Subianto telah memanggil 49 nama untuk menjadi calon menteri dan wakil menteri yang akan membantunya selama lima tahun ke depan. Di antara nama-nama tersebut, banyak tokoh terkenal yang memiliki keahlian di bidang masing-masing serta segudang pengalaman akademis.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Prabowo Subianto telah memanggil 49 nama untuk menjadi calon menteri dan wakil menteri yang akan membantunya selama lima tahun ke depan. Di antara nama-nama tersebut, banyak tokoh terkenal yang memiliki keahlian di bidang masing-masing serta segudang pengalaman akademis. 

Hal itu tentu menjadi kabar baik dan diharapkan dapat memenuhi janji Prabowo dalam membentuk zaken kabinet (kabinet para ahli). Berikut profil sejumlah calon menteri yang digadang-gadang menyumbang perbaikan di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum dan Keamanan)

Yusril Ihza Mahendra, lahir di Belitung pada tanggal 5 Februari 1956. Yusril merupakan pakar hukum tata negara terkemuka di Indonesia. Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi kecendekiawanan Melayu dari keluarganya yang mendalami filsafat, agama, hukum, seni, dan sastra. 

Setelah lulus dari SMA Perguruan Islam Belitung, ia melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia jurusan Hukum Tata Negara dan Fakultas Sastra (kini FIB UI) jurusan Filsafat. 

Yusril mendalami filsafat hingga jenjang S3 di UI dan mengikuti program pascasarjana di University of the Punjab, Pakistan. Ia memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia (1993), serta dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara UI pada tahun 1998.

Yusril memiliki karier panjang dalam dunia politik dan pemerintahan. Yusril sempat menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dari tahun 2001 hingga 2004, serta sebagai Menteri Sekretaris Negara di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari tahun 2004 hingga 2007. 

Selain perannya di pemerintahan, ia juga dikenal sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) dan seorang advokat yang sering menangani kasus-kasus penting di Indonesia.

Sebagai politisi dengan pandangan nasionalis-religius, Yusril memainkan peran penting dalam menjaga dan memperjuangkan isu-isu hukum dan konstitusi.  Pada tahun 2024, nama Yusril kembali mencuat setelah presiden terpilih Prabowo Subianto mengajaknya untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Hukum, dan Keamanan. 

Pengalaman dan keahliannya di bidang hukum serta pengalaman panjang dalam berbagai jabatan publik menjadikannya salah satu tokoh berpengaruh dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan negara. 

Keterlibatan Yusril dalam pemerintahan Prabowo diharapkan akan memperkuat penegakan hukum dan politik yang lebih stabil di Indonesia.

Abdul Mu'ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah)

Abdul Mu'ti, lahir di Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 2 September 1968. Abdul Mu'ti adalah seorang pendidik dan akademisi yang memiliki pengalaman luas di dunia pendidikan Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Kudus pada tahun 1986. 

Dia kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, dan meraih gelar sarjana pada tahun 1991. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia melanjutkan studi ke luar negeri dan meraih gelar Magister (S2) dari Universitas Flinders, Australia Selatan, pada tahun 1996. 

Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya, ia berhasil meraih gelar Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah, memperkuat kontribusinya dalam bidang akademik di kampus tersebut.

Sebelum diangkat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah oleh Prabowo Subianto pada tahun 2024, Abdul Mu'ti menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, di mana ia terlibat aktif dalam pengembangan pendidikan di seluruh Indonesia dan mempromosikan nilai-nilai pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. 

Di Muhammadiyah Abdul Mu'ti tercatat sebagai anggota sejak tahun 1994 dengan nomor anggota 750178. Ia dikenal sebagai penggerak di bidang pendidikan, mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan melalui pemikiran progresif mengenai kurikulum, metode pembelajaran, dan penguatan karakter siswa. 

Lewat latar belakang yang kuat dan pengalaman organisasi yang luas, Abdul Mu'ti diharapkan dapat membawa inovasi dan perbaikan signifikan di sektor pendidikan dasar dan menengah, mendukung visi Prabowo untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Sederet Karya Akademis Abdul Mu'ti :

  • Mengarusutamakan wasathiyah News Paper Book oleh Abdul Mu'ti Terbitan : Republika, 2018
  • Kristen Muhammadiyah: konvergensi muslim dan kristen dalam pendidikan oleh ABDUL MU'TI Terbitan : Al-Wasat, 2009[8]
  • Inkulturasi islam : menyemai persaudaraan, keadilan dan emansipasi kemanusiaan oleh ABDUL MU'TI Terbitan : Al-Wasat, 2009
  • Deformalisasi Islam oleh Abdul, Mu'ti Terbitan : Grafindo, 2004
  • Ta'awun Untuk Negeri : transformasi al-ma'un dalam konteks keindonesiaan Book oleh Abdul Mu'ti Terbitan : Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2019
  • Beragam Dan Pendidikan Yang Mencerahkan : perspektif multidisiplin dalam orientasi harishun Book oleh Abdul Mu'ti Terbitan : UHAMKA Press, 2019

Sri Mulyani (Menteri Keuangan)

Sri Mulyani Indrawati lahir di Tanjung Karang, Lampung, pada tanggal 26 Agustus 1962. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan melanjutkan studi di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat.

Di situ ia mendapatkan gelar Master of Science di bidang Policy Economics pada tahun 1990, diikuti dengan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi pada tahun 1992. Sebagai spesialis dalam keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja, ia diangkat sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF) mewakili dua belas negara di Asia Tenggara (Kelompok SEA) mulai 1 November 2002.

Pada tanggal 21 Oktober 2004, ia menerima penugasan pertamanya di kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 

Selanjutnya, pada 5 Desember 2005, ia dilantik menjadi Menteri Keuangan. Selama masa jabatannya, ia mencatat pencapaian signifikan, termasuk menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang, sambil membangun kepercayaan pada investor.

Sri Mulyani berhasil memimpin reformasi di Kementerian Keuangan, yang menghasilkan perubahan fundamental. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group di Singapura.

Selain itu, pada tahun 2008, ia berada di peringkat ke-23 sebagai wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes dan diakui sebagai wanita paling berpengaruh kedua di Indonesia oleh majalah Globe Asia pada bulan Oktober 2007. Ia juga menerima gelar Menteri Keuangan Terbaik untuk tahun 2006 dari majalah Euromoney.

Pada tahun 2008, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia. 

Pada tanggal 1 Juni 2010, Sri Mulyani menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada 27 Juli 2016, ia diangkat kembali sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja.

Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani terpilih sebagai "Menteri Terbaik di Dunia" di World Government Summit di Dubai. Di bulan yang sama, pada bulan Oktober 2018, ia diakui sebagai "Menteri Keuangan Tahun Ini - Asia Timur Pasifik" pada Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group di Bali. 

Pada tahun 2019, ia kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di kawasan Asia Pasifik oleh FinanceAsia, yang menandai tahun ketiga berturut-turut ia menerima penghargaan ini setelah sebelumnya meraihnya pada tahun 2017 dan 2018.

Pada tanggal 12 Desember 2023, ia dianugerahi gelar kehormatan, Honoris Causa Doctor of Laws, oleh Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun secara internasional.

Yassierli (Menteri Ketenagakerjaan)

Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Yassierli, muncul dalam nama yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara. Akademikus dari program Teknik Industri ITB itu digadang-gadang menjadi Menteri Ketenagakerjaan pada pemerintahan mendatang. 

Dalam pertemuan kemarin, Yassierli disebut telah menyanggupi amanat tersebut. Yassieri merupakan kandidat yang disodorkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengisi kursi menteri. Namun demikian, Yassierli tidak terafiliasi partai politik manapun. 

Yassierli selamma ini dikenal sebagai ahli di bidang ekonomi. Profesor 48 tahun itu pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) serta President of Southeast Asian Network of Ergonomics Society (SEANES).

Dia juga pernah menjadi Kepala UPT Pengembangan Manusia & Organisasi (PMO) ITB periode 2015 – 2017. Yassierli kini tengah menjabat sebagai Komite Manajemen Risiko Majelis Wali Amanat ITB. Terkait pendidikan, Yassierli merupakan lulusan Sarjana Teknik ITB pada 1997. 

Dia kemudian menamatkan pendidikan Magister Teknik ITB pada tahun 1999. Gelar doktor diraihnya usai menuntaskan pendidikan di Virginia Polytechnic Institute and State University, Amerika Serikat pada tahun 2005.

Yassierli juga aktif terlibat dalam sejumlah proyek dan pengabdian masyarakat. Proyek terbarunya adalah Pengembangan Sentra IKM dalam Kapasitas Produksi dan Pemasaran Digital Mendukung Program One Village One Product di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat pada 2023.

Pada tahun 2021, ia menerima penghargaan dari International Ergonomics Association (IEA) dalam Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries. Pada tahun 2022 kiprahnya sebagai ahli ergonomi membuatnya masukdalam jajaran 100 tokoh K3 Indonesia. Ia juga meraih Certified Human Factors Professional dari BCPE USA.