Waskita Karya
BUMN

Daftar Utang Waskita Karya hingga Kuartal II-2023

  • Total utang jangka panjang Waskita tercatat kepada bank-bank BUMN mencapai lebih dari Rp28 triliun

BUMN

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga rasanya pas menggambarkan kondisi PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini.

Belum selesai menyehatkan kondisi keuangan dari menggunungnya utang, bobrok korupsi BUMN Karya ini malah terbongkar. Belum lama ini, mantan Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Destiawan yang kini mendekam di Rutan Salemba tak sendiri, sebelumnya Kejagung telah menetapkan rekan sejawatnya sebagai tersangka yakni Direktur Operasi Bambang Rianto, Direktur Keuangan dan Manajemen periode Mei 2018-Juni 2020 Haris Gunawan, dan Direktur Keuangan dan Manajemen periode Juli 20220-Juli 2022 Taufik Hendra Kusuma.

Bersamaan dengan sederet kasus yang dihadapi, Kementerian Keuangan memutuskan untuk menahan penyertaan modal negara (PMN) 2022 senilai Rp3 triliun untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Batalnya suntikan modal tersebut didasari oleh kinerja keuangan WSKT yang dinilai tidak sesuai harapan, termasuk utang yang kian menggunung.

Catatan 31 laporan keuangan kuartal II-2023 menuliskan, utang bank jangka panjang kepada empat bank nasional tergolong dalam perjanjian restrukturisasi induk.

Keempat bank tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI senilai Rp7,52 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp4,55 triliun. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI sebanyak Rp2,69 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI Rp2,03 triliun.

Waskita juga masih menanggung utang sindikasi ke Bank Mandiri Rp3,39 triliun, BRI Rp1,19 triliun, dan BNI Rp312 miliar. Total utang jangka panjang Waskita tercatat kepada bank-bank BUMN mencapai lebih dari Rp28 triliun.

Selain itu, terdapat 17 bank sebagai pihak ketiga yang juga merestrukturisasi utang Waskita Karya. Total utang jangka panjang ke bank-bank non BUMN itu mencapai Rp18,56 triliun.

Dengan demikian, bank BUMN menjadi kreditur terbesar dengan menyumbang lebih dari setengah total utang WSKT. Hingga akhir Juni 2023, total utang bank WSKT mencapai Rp46,14 triliun dari total liabilitas perseroan senilai Rp84,31 triliun.

Tumpukan utang Waskita juga mengalir ke lembaga keuangan non bank seperti PT Sarana Multi Infrastruktur dengan total Rp4,20 triliun. Terdapat juga pinjaman senilai Rp108,74 miliar ke PT Indonesia Infrastruktur Finance. Total pinjaman jangka panjang Waskita Group kepada lembaga keuangan non bank mencapai Rp5,35 triliun.

Adapun total pinjaman obligasi perseroan hingga kuartal I 2023 sebesar Rp10,66 triliun.