Dalam 2 Hari, AS Umumkan Potensi Penjualan Senjata Rp300 Triliun
- Hanya dalam waktu dua hari negara ini mengumumkan potensi penjualan senjata lebih dari Rp300 triliun, dan itu hanya untuk dua negara.
Dunia
WASHINGTON- Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadikan penjualan senjata Amerika semakin laris. Hanya dalam waktu dua hari negara ini mengumumkan potensi penjualan senjata lebih dari Rp300 triliun, dan itu hanya untuk dua negara.
Departemen Luar Negeri Amerika menyetujui kemungkinan penjualan sistem pertahanan udara dan rudal terpadu senilai US$15 miliar ke Polandia. Ini setara dengan sekitar Rp225 triliun (kurs Rp15.000).
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) dalam pengumumannya 28 Juni 2023 menyebutkan, kemungkinan pembelian mencakup Patriot Configuration-3+ buatan RTX dengan sensor dan komponen modern. Termasuk 48 stasiun peluncuran Patriot, 644 rudal PAC -3 buatan Lockheed Martin, dan 12 Sensor Pertahanan Udara dan Rudal Tingkat Bawah atau LTAMDS yang dikembangkan RTX untuk Angkatan Darat Amerika.
Di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina, Polandia berusaha keras untuk membeli kemampuan pertahanan kelas atas. Itu mencapai kesepakatan dengan Amerika pada tahun 2018 untuk membeli sistem Patriot buatan RTX yang didukung oleh sistem komando pertempuran canggih. Sistem yang masih dikembangkan oleh Angkatan Darat Amerika.
Pesanan pertama Polandia, mencakup dua baterai Patriot Configuration-3+, datang dengan banderol harga US$4,75 miliar. Sebagai bagian dari kesepakatan, Northrop Grumman mengirimkan dua baterai Integrated Battle Command System (ICBS) ke Polandia awal tahun 2023 ini. Senjata akan beroperasi pada sekitar bulan September mendatang.
Polandia akan menjadi negara pertama yang mengoperasikan IBCS. Bahkan mendahului Angkatan Darat Amerika yang mendanai dan mengawasi pengembangan sistem buatan Northrop. IBCS tidak termasuk dalam kesepakatan potensial terbaru ini.
Kemungkinan penjualan menandai masuknya fase kedua pengejaran Polandia untuk membangun kemampuan pertahanan udara jarak menengah yang kuat di bawah program Wisla. Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak pada Mei 2022 mengumumkan negaranya akan meluncurkan program tahap kedua tersebut. Fase ini akan mencakup akuisisi tiga divisi atau enam baterai sistem Patriot dan memasukkan LTAMDS Angkatan Darat Amerika yang masih dalam fase pembuatan prototipe.
Angkatan Darat Amerika telah berjuang dengan jadwal pengiriman prototipe LTAMDS. RTX mengalami masalah dalam membangun radar pertama selama pandemi, tetapi layanan tersebut masih bertujuan untuk mengirimkan setidaknya empat di antaranya pada akhir tahun 2023. Penilaian operasional sensor diharapkan pada bagian akhir tahun fiskal 2024.
Penjualan F-35
Dalam pengumuman terpisah Departemen Luar Negeri Amerika menyetujui kemungkinan penjualan pesawat F-35, amunisi, dan peralatan terkait ke Republik Ceko. Potensi penjualan senilai hingga US$5,62 miliar atau sekitar Rp84 triliun.
Defense Security Cooperation Agency menyebutkan penjualan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Republik Ceko serta mendukung operasi NATO dengan menjaga dari ancaman modern dan mempertahankan kehadiran konstan di wilayah tersebut.
Pada bulan Mei 2023, Amerika menandatangani perjanjian keamanan dengan Republik Ceko. Anggota NATO yang juga mendukung Ukraina melawan Rusia.
Izin Amerika ini keluar setahun setelah Republik Ceko mengumumkan akan membeli 24 unit F-35 dari Amerika Serikat.
Potensi penjualan ke Republik Ceko juga akan mencakup 25 mesin Pratt & Whitney F135-PW-100, 70 rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120C-8 dan berbagai senjata lainnya, peperangan elektronik serta kemampuan komunikasi Jika penjualan berhasil, Republik Ceko akan bergabung dengan sembilan negara di luar Amerika dalam program F-35.