Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu Group yang diangkat menjadi direktur utama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI).
Korporasi

Dalam Enam Bulan, Nilai Saham Aguan di PANI Melonjak Rp10 Triliun

  • Melalui PT Multi Artha Pratama (bagian dari grup Agung Sedayu), Aguan tercatat sebagai pemilik 88,07% saham PANI.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pada enam bulan pertama tahun ini, nilai saham bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma "Aguan" di PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) melonjak hingga Rp10 triliun.

Melalui PT Multi Artha Pratama yang merupakan bagian dari grup Agung Sedayu, Aguan tercatat sebagai pemilik 88,07% saham PANI.

Menurut data RTI Business yang diakses Senin, 19 Juni 2023 pukul 13.53 WIB, Multi Artha Pratama menguasai sebanyak 11.916.115.004 lembar saham PANI yang menempati posisi harga Rp1.790 perlembar.

Pada hari perdagangan terakhir tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga PANI ditutup di posisi Rp950 perlembar. Harga tersebut pun mengindikasikan kenaikan signifikan sebesar 672% sepanjang tahun tersebut.

Dengan memperhitungkan posisi tersebut, nilai investasi Aguan di Pratama Abadi Nusa Industri pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp11,3 triliun.

Kemudian, mengacu pada harga PANI yang berada di posisi Rp1.790 perlembar saham, nilai investasi Aguan di PANI kini tercatat sebesar Rp21,32 triliun.

Kenaikan yang cukup signifikan itu didukung oleh kinerja saham PANI yang terpantau telah terkerek naik hingga 87,89% sepanjang tahun 2023 berjalan atau secara year-to-date (ytd).

Sebagai informasi, raksasa properti grup Agung Sedayu milik Aguan telah mengakuisisi PANI melalui PT Multi Artha Pratama pada 2021.

Pada saat itu, Multi Artha Pratama melakukan pembelian sebanyak 328 juta lembar saham yang mewakili 80% dari kepemilikan.

Transaksi terjadi di harga Rp165 perlembar sehingga Multi Artha Pratama dalam pembelian ini menggelontorkan dana sebesar Rp54,12 miliar.

Kepemilikan Multi Artha Pratama pun terus bertambah sehingga pada data yang diakses hari ini pada jam yang telah disebutkan di atas, perusahaan milik Aguan ini telah memiliki sebanyak 11,96 miliar lembar saham PANI.

Multi Artha Pratama sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estate dan beralamat di Pantai Indah Barat, Pantai Indah Kapuk.

Sementara itu, Pratama Abadi Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pembuatan kaleng yang banyak digunakan anak usahanya dalam mengemas ikan tuna.

Terbaru, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PANI yang diselenggarakan hari ini, perseroan meresmikan pengangkatan Aguan sebagai Direktur Utama PANI.

Menurut informasi yang diterima TrenAsia, Aguan  menggantikan Prili Budi Pasravita Soetantyo dalam pengangkatan ini.

Sementara itu, dari jajaran komisaris, Erick Tonny Tjandra yang sebelumnya menempati posisi komisaris utama perseroan telah digantikan oleh Susanto Kusumo.

Profil Sugianto Kusuma "Aguan"

Lahir di Palembang, 10 Januari 1951, Aguan dulunya sempat berprofesi sebagai penjaga gudang dan juru bersih di sebuah kantor perusahaan impor.

Perjalanan karier yang mengantarkannya menjadi konglomerat seperti sekarang berawal dari pertemuannya dengan seorang pemborong bangunan yang baru saja kalah judi dan tidak memiliki uang.

Aguan pun membantu temannya itu dengan memberikan modal untuk membangun ruko dengan sistem bagi hasil, dan dari sanalah Aguan belajar lebih dalam mengenai bisnis properti.

Bisnis pria yang memiliki hobi bermain golf ini pun semakin besar dan terkenal sehingga ia mendapatkan banyak pesanan untuk mengerjakan sarana properti.

Setelah grup Agung Sedayu didirikan, Aguan mengembangkan kawasan industri seperti Sedayu Square, Green Sedayu Apartemen, Puri Mansion, Taman Anggrek Residence, dan lain-lain.

Aguan merupakan bagian dari sembilan orang yang dijuluki sebagai "Godfather Geng 9 Naga" yang terdiri dari Aguan sendiri, Robert Budi Hartono, Rusdi Kirana, Sofjan Wanandi, Jacob Soetoyo, James Riady, Tomy Winata, Anthony Salim, dan Dato Sri Tahir. Aguan sendiri diketahui sebagai teman dekat dari Tomy Winata yang tergabung dalam sembilan orang tersebut.  

Kini, ia dan sang istri, Lin Liping, aktif berkegiatan sosial melalui Yayasan Buddha Tzu Chi yang turut secara aktif membantu masyarakat miskin di Jakarta.