Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi
Makroekonomi

Dalih Bantu Peternak, Pemerintah Berencana Impor Jagung

  • Kepala Badan Pangan Nasionalmengatakan, keputusan mengimpor tersebut dilakukan secara cermat dan terukur, dan tetap menjaga harga di tingkat petani tetap baik.

Makroekonomi

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Dalam upaya mengatasi fluktuasi harga jagung pakan, pemerintah rencanakan lakukan impor jagung pakan. Hal tersebut merupakan salah satu langkah strategis membantu peternak ayam. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, keputusan mengimpor tersebut dilakukan secara cermat dan terukur, dan tetap menjaga harga di tingkat petani tetap baik. 

“Tentunya kita tetap mengutamakan produksi dalam negeri, namun jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus kita siapkan. Khusus untuk jagung pakan, Presiden Joko Widodo pada 9 Oktober 2023 telah memerintahkan agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis,” ujar Arief dalam keterangannya  Rabu, 11 Oktober 2023 di Jakarta. 

Arief menyampaikan berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung mengalami surplus. Namun di kuartal empat 202, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit

Menurut data dari Panel Harga Pangan, pada tanggal 1 Oktober harga jagung pada tingkat peternak di seluruh negeri adalah sekitar Rp6.840 per kilogram. Namun pada tanggal 10 Oktober 2023, harga jagung mengalami kenaikan dan mencapai Rp7.000 per kilogram. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan harga jagung pada tingkat produsen dan konsumen yang melebihi HAP (Harga Acuan Penjualan).

Untuk penggunaan jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan/atau oleh peternak, HAP di tingkat konsumen telah ditetapkan sebesar Rp5.000 per kilogram sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.

“Melihat kondisi tersebut, harus ada langkah strategis untuk menstabilkan kenaikan harga jagung ini. Sebab kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan,” ujar Arief yang juga menjabat sebagai Plt. Menteri Pertanian.

Walau demikian, Arief menekankan pelaksanaan impor jagung pakan harus dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga di tingkat petani tetap baik. Ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai Oktober 2023.

Lebih lanjut, Arief menyebut impor jagung pakan tersebut akan didelegasikan kepada Perum Bulog yang akan mengimpor sebanyak 500 ribu ton jagung pakan. Untuk menjaga harga di tingkat petani tetap terkendali, nantinya impor jagung pakan dilakukan secara bertahap, dan Bulog telah memastikan memiliki pembeli siaga atau standby buyer yang berasal dari kalangan peternak.

“Tahap pertamanya 250 ribu ton. Ini akan kita atur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga. Bulog pun dipastikan telah ada standby buyer dari teman-teman peternak unggas,” tutur Arief.

Badan Pangan Nasional terus mendorong pemenuhan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari upaya perbaikan tata kelola jagung di tingkat nasional. Pengelolaan CJP oleh Bulog menjadi bagian penting untuk membangun koneksi yang kuat antara produsen dan konsumen jagung.

Target stok jagung di Bulog pada akhir tahun adalah minimal 60 ribu ton. Penguatan stok CJP ini merupakan langkah penting dalam usaha untuk menjaga harga jagung tetap berada pada tingkat yang wajar, sehingga harga pakan ternak dapat dikendalikan menuju keseimbangan yang baru. Dampak positif dari ini adalah menjaga stabilitas harga ayam dan telur di tingkat konsumen.

Arief meyakini Bulog memiliki kecakapan dalam mengelola CJP berkat sarana prasarana yang mumpuni dari Bulog. Bulog memiliki Corn Drying Center (CDC) sebanyak 3 unit di sentra jagung di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur dengan kapasitas silo masing-masing mencapai 9.000 ton.

“Apabila pemerintah punya stok jagung yang kuat, tentu stabilitas harga pangan yang menjadi turunannya pun dapat kita jaga bersama,” tutup Arief.