Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Nasional

Dampak Kenaikan Harga Pertamax, Pengguna Pertalite Bisa Tembus 80 Persen

  • Konsumen mulai beralih menggunakan BBM Pertalite ketimbang Pertamax.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan penyesuaian harga pada Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis RON 92 atau Pertamax. Harga BBM Pertamax kini naik menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya hanya berkisar Rp9.000 per liter.

Penyesuaian harga yang dilakukan oleh Pertamina itu ternyata memberikan dampak bagi kebiasan konsumen yang kini mulai berubah. Masyarakat mulai memilih untuk mengonsumsi BBM Pertalite ketimbang Pertamax mengingat harganya yang kini telah terpaut jauh.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menerangkan proporsi pengguna Pertalite kini bertambah usai diberlakukannya kebijakan penyesuaian harga tersebut.

"Saya kira akan menyentuh 80 persen (proporsi pengguna Pertalite)," jelas Mamit kepada TrenAsia.com Senin, 4 April 2022.

Angka tersebut terhitung naik tipis dari angka proporsi pengguna BBM Pertalite sebelum diberlakukannya kebijakan penyesesuian harga BBM Pertamax, yakni sebesar 76%.

Meski begitu, Mamit menerangkan proporsi pengguna BBM Pertalite yang bertambah akibat migrasi pengguna tersebut kemungkinan akan berangsur turun kembali. Hal itu karena masyarakat cepat atau lambat akan merasakan perbedaan dari kedua jenis BBM tersebut.

"Itupun tidak berlansung lama, karena nanti pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite akan kembali menggunakan Pertamax karena mereka sudah merasakan adanya perbedaan dari menggunakan Pertamax ke Pertalite," terang Mamit.

Adapun Mamit menerangkan bahwa pengguna BBM Pertamax rata-rata merupakan masyarakat golongan menengah ke atas yang paham akan manfaat dari BBM ber-oktan tinggi.

Meski begitu, meningkatnya demand BBM Pertalite akibat penyesuaian harga Pertamax juga patut diwaspadai. Hal itu untuk mengurangi potensi terjadinya kelangkaan stok bagi ketersediaan BBM Pertalite di waktu yang akan datang.

"Sudah sepatutnya ada pembatasan penggunanya. Untuk pengguna mobil mewah dan mobil baru kita harapkan tidak menggunakan Pertalite. Begitu juga untuk PNS dan pegawai BUMN kita minta untuk menggunakan pertamax agar subsidi pemerintah ini tepat sasaran," ujar Mamit.

Adapun melalui perhitungannya, Mamit menyampaikan dampak dari migrasi ini tidak terlalu signifikan. Presentase dari perpindahan pengguna tersebut berada di kisaran 20-25% dari total konsumen BBM Pertamax.