Bendera Palestina
Dunia

Dampak Konflik Palestina-Israel ke Indonesia, Salah Satunya Kenaikan Bahan Pokok

  • Konflik Palestina-Israel yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023 berpotensi untuk memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia.

Dunia

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Konflik Palestina-Israel yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023 berpotensi untuk memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia.

Menurut Konsultan Bisnis dan Marketing Yuswohady, dampak konflik Palestina-Israel terhadap Indonesia sebenarnya dapat dikatakan terbatas.

Akan tetapi, dampak dari konflik kedua negara tersebut dapat mencapai Indonesia apabila perseteruan antara keduanya merembet ke negara-negara produsen minyak utama. 

Dikutip dari riset Yuswohady berjudul Winning Triple Economies Marketing Outlook 2024, setidaknya ada 5 dampak yang dapat dirasakan Indonesia apabila kondisi yang disebutkan di atas terjadi, yakni sebagai berikut:

1. Harga Minyak Dunia

Harga minyak dunia diprediksi akan mengalami kenaikan tajam apabila konflik meluas ke negara-negara besar. 

2. Nilai Kurs Rupiah

Konflik ini dapat memicu investor untuk beralih ke mata uang yang bersifat safe haven. Dalam hal ini, dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi untuk menguat dan dapat menekan nilai kurs rupiah. 

3. Harga Bahan Pokok

Naiknya harga minyak dapat berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok serta komoditas lainnya, termasuk pangan dan bahan baku industri. 

4. Inflasi

Seiring dengan kenaikan harga bahan pokok dan komoditas, inflasi kemungkinan akan tumbuh lebih tinggi dan dapat berdampak kepada kesejahteraan rakyat. 

5. Pemboikotan Produk

Sebagaimana diketahui, di tengah konflik Palestina-Israel yang tengah panas, seruan pemboikotan produk-produk yang diduga berafiliasi dengan Israel pun terus digencarkan. 

Berbeda dengan empat dampak yang disebutkan di atas, dampak yang satu ini terbilang positif untuk perekonomian Indonesia.

“Jika pemboikotan produk yang terafiliasi dengan Israel semakin masif, maka produk lokal semakin menguat,” kata Yuswohady dikutip dari risetnya, Kamis, 7 Desember 2023. 

Ekonomi Indonesia Diperkirakan Lebih Solid

Walaupun konflik Palestina-Israel belum bisa dipastikan kapan akan meredam, namun perekonomian Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya diperkirakan lebih solid dibanding negara-negara maju pada tahun 2024.

Menurut IMF World Economic Outlook yang dirilis Oktober 2023, ekonomi global diperkirakan akan tumbuh 2,9% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada tahun 2024. Angka ini melambat dari 3% yang diperkirakan akan tercatat di akhir 2023. 

Sementara itu, rata-rata pertumbuhan di negara maju diproyeksikan sebesar 1,4% yoy, melambat dari 1,5% yoy pada perkiraan untuk tahun 2023. 

Akan tetapi, rata-rata pertumbuhan ekonomi di negara berkembang justru diperkirakan mencapai 4% yoy pada tahun 2024, sama dengan perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2023. 

Indonesia sendiri berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid, bahkan di tengah kondisi perekonomian global yang melambat. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal ketiga tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,94% yoy meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,17% yoy. 

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia diperkirakan akan didorong oleh permintaan dalam negeri, termasuk konsumsi swasta, belanja pemerintah, dan investasi,” ujar Yuswohady.