Dampak Melambatnya Inflasi AS, Nilai Kurs Rupiah Masih Berpotensi Menguat
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 14 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 18 poin di posisi Rp15.477 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah masih berpotensi untuk menguat karena dampak dari melambatnya kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 14 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 18 poin di posisi Rp15.477 perdolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Jumat, 11 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 198 poin di level Rp15.495 perdolar AS.
- Laba Bersih Jasa Marga (JSMR) Meroket 224 Persen jadi Rp718 Miliar di Kuartal III-2022
- PLTU Akan Dipensiunkan, Indonesia Bakal Terima Kompensasi Rp234 Triliun?
- Usai Twitter Diambil Alih Elon Musk, Pengguna Berbondong-Bondong Pindah ke Mastodon, Tertarik Mencoba?
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih memiliki peluang untuk menguat karena potensi bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk memperlambat kenaikan suku bunga.
Pasalnya, pada Kamis pekan lalu, negeri Paman Sam baru saja merilis data yang meunjukkan inflasi di level 7,7% yang mana angkanya di bawah ekspetasi 8% dan merupakan yang terendah sejak Januari 2022.
"Ada kemungkinan penguatan bisa berlanjut hari ini memanfaatkan momentum kenaikan inflasi AS yang mulai menurun yang memicu ekspetasi bahwa The Fed mulai menahan laju kenaikan suku bunga," ujar Ariston melalui pesan singkat, Senin, 14 November 2022.
- 6 Perusahaan IPO di BEI Hari Ini dari Emiten Djarum hingga Sandiaga, Simak Profilnya!
- Harga Anjlok, Mayoritas Saham Emiten Batu Bara Berdarah-darah
- Menaker Sebut Upah Minimum 2023 Akan Lebih Tinggi
Untuk diketahui, data dari CME FedWatch menunukkan bahwa saat ini 80% pelaku pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin di pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya.
Sebelumnya, sebagian besar pelaku pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Namun, perkiraan tersebut menurun seiring dengan laju inflasi yang melambat.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.480 perdolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.530 perdolar AS.