Dampak Penundaan IPO, Akseleran Tidak Bisa Akuisisi Multifinance
- Akseleran menunda rencana IPO tahun ini.
Fintech
JAKARTA - PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia belum bisa melakukan aksi akuisisi multifinance dalam waktu dekat karena ditundanya pelaksanaan initial public offering (IPO) yang awalnya direncanakan akan berlangsung pada Agustus tahun ini.
Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Akseleran Ivan Nikolaw Tambunan mengatakan, seiring dengan penundaan IPO dari perusahaan, maka pihaknya belum bisa mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance.
Pasalnya, untuk akuisisi ini, Akseleran merencanakan untuk menggunakan dana dari hasil IPO sebesar Rp36,5 miliar sementara Rp200 miliar lainnya akan disalurkan untuk penyetoran modal tambahan modal kepada Pratama Interdana Finance dalam bentuk ekuitas sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
"Sebelumnya IPO untuk akuisisi multifinance, tapi harus kita hold dulu dan fokus ke existing bisnis kita, yaitu peer-to-peer lending dengan fokus memperkuat fundamental dari sisi penyaluran pinjaman," ujar Ivan dalam acara bincang-bincang bersama media di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.
- Apakah Uang Bawa Kebahagiaan? Berikut Penjelasannya
- Pasar Tomohon Akhiri Penjualan Daging Anjing dan Kucing
- Startup Kuliner Israel Bidik Pasar Muslim Indonesia
Ivan pun menjelaskan alasan di balik penundaan IPO yang rencananya akan tetap diproses dan diperkirakan akan diundur maksimal hingga Juni 2024.
Dikatakan olehnya, Akseleran belum siap dari sisi market karena belum adanya investor strategis yang dipandang tepat sehingga perusahaan membutuhkan waktu lebih panjang sembari menunggu kondisi pasar lebih memungkinkan bagi Akseleran untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kondisi para yang masih wait and see untuk investor institusi, dan dari sisi likuditas di bursa tidak sebergairah tahun lalu," ujar Ivan.
Secara keuangan, Ivan memastikan bahwa penundaan IPO ini tidak akan memberikan dampak yang negatif karena Akseleran diproyeksikan bisa mencatat aliran dana positif.
Akan tetapi, proyeksi pertumbuhannya sendiri tidak akan sekencang ekspektasi sebelumnya, yang mana masuknya PT Pratama Interdana Finance akan turut menggenjot penyaluran kredit yang pada gilirannya mendorong pendapatan.
Ivan menuturkan, pada awalnya menargetkan pertumbuhan cashflow mencapai 2,2x sampai 2,3x dalam satu tahun. Namun, dengan ditundanya akusisi multifinance, Akseleran memproyeksikan pertumbuhan 70%.
Sebagai informasi, Akseleran berencana untuk melantai di BEI dan akan memanfaatkan dana dari IPO untuk mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance dalam rangka mengembangkan bisnis melalui platform multifinance.
Perusahaan yang akan mencatatkan saham dengan kode AKSL ini menawarkan 2,98 miliar lembar saham yang mewakili sekitar 29% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
- Geliat Pelaku UMKM Kian Meningkat, BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit
- OJK Tetapkan Saham Mandiri Herindo (MAHA) Sebagai Efek Syariah
- Perbedaan UMR Tertinggi di Indonesia, Kabupaten Karawang Masih Memimpin
Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat yakni sebesar Rp100-Rp120 perlembar dengan potensi peraupan dana Rp358 miliar.
Akseleran akan menggunakan Rp36,5 miliar dari dana IPO untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Pratama Interdana Finance.
Kemudian, sekitar Rp200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran modal tambahan modal kepada Pratama Interdana Finance dalam bentuk ekuitas sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Dengan diakuisisinya Pratama Interdana Finance yang bergerak di bisnis multifinance, Akseleran akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman perpenerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas.
Dalam aksi IPO-nya, Akseleran didukung oleh BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas yang berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek.