Industri

Dampak Perang Dagang, Pemasok Apple Ingin Pindahkan Pabrik dari China

  • Pemindahan pabrik akan dilakukan jika bea masuk produk China ke Amerika Serikat dinaikan menjadi 25%.

Industri
trenasia

trenasia

Author

JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat versus China, pemasok Apple Inc tengan mempertimbangkan pemindahan basis produksi dari China ke negara lain. Pemindahan pabrik akan dilakukan jika bea masuk produk China ke Amerika Serikat dinaikan menjadi 25%.

Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (13/12), Apple dan partner bisnisnya di China tengah mengevaluasi rantai pasok di tengah perang dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Pemasok Apple disebutkan masih mampu mempertahankan produksi di China jika tarif 10% namun jika diberlakukan hingga 25%, produksi mau tidak mau harus berpindah dari China.   

Mayoritas produk iPhone yang dipasarkan ke seluruh dunia dibuat oleh partner Apple di China yakni Hon Hai Precision Industry Co. Sejauh ini produk iPhone terbebas dari perang dagang yang saling balas-membalas. 

Namun Presiden Donald Trump mengatakan kepada Wall Street Journal bulan lalu bahwa bea masuk juga akan diberlakukan pada produk smartphone dan laptop yang diproduksi oleh China yang merupakan produsen elektronik terbesar.

Apple sudah lama menjadikan China sebagai basis produksi iPhone, iPads dan Macs. Rantai pasok perusahan telah mencapai ratusan perusahaam termasuk Hon Hai dan Pegatron Corp.

Analis RBC Amit Daryanani mengatakan, tarif 10% akan berdampak pada penurunan earnings per share (EPS) Apple  sebesar US$ 1 jika semua hardware yang dikirim ke Amerika Serikat dikenai biaya. Sedangkan EPS Apple pada tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 13,31. Sedangkan skenario terburuk dimana tarif yang diterapkan sebesar 25% dapat menyebabkan EPS Apple turun US$ 2,50.(*) (Hidayat, SN)