Ilustrasi Pengguna Paylater.
Fintech

Dampak Positif dan Negatif Menggunakan Paylater dalam Kehidupan

  • Dengan adanya paylater, hal ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, di balik itu tentu saja akan menyebabkan kecanduan. Selain memberikan dampak positif, paylater juga memberikan dampak negatif.
Fintech
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA – Hampir setiap orang pasti tahu tentang sistem pembayaran paylater. Paylater adalah sistem pembayaran yang ditunda, namun sebagai gantinya diharuskan untuk membayar secara berkala setiap bulan beserta bunga yang telah ditentukan.

Dengan adanya paylater, hal ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, di balik itu tentu saja akan menyebabkan kecanduan. Selain memberikan dampak positif, paylater juga memberikan dampak negatif.

Jadi, apa saja dampak positif dan negatif dalam menggunakan paylater? Yuk, simak artikel ini!

Dampak Positif Menggunakan Paylater

Berikut beberapa dampak positif menggunakan paylater, antara lain:

1. Mudah dan Efisien

Salah satu keunggulan utama paylater adalah kemudahan dan efisiensi dalam proses transaksi yang dilakukan secara online. Cukup dengan mengunduh aplikasi fintech atau e-commerce yang menyediakan fitur paylater dari perangkat gadget Anda.

Selain itu, kemudahan prosesnya juga menjadi keuntungan utama. Biasanya, ketika ingin menggunakan fitur paylater sebagai metode pembayaran dalam sebuah aplikasi, Anda hanya perlu memahami syarat dan ketentuan yang berlaku. Setelah Anda menggunakannya, Anda akan mengetahui tenggat waktu pembayaran serta bunga yang telah ditetapkan oleh penyedia layanan.

2. Menutupi Kebutuhan Mendesak

Kelebihan lain dari paylater adalah kemampuannya untuk menutupi kebutuhan mendesak, seperti saat tanggal tua atau belum gajian, atau ketika sedang kekurangan uang tunai. Dengan fitur ini, kebutuhan untuk membeli barang tetap dapat terpenuhi meskipun kondisi keuangan tidak memungkinkan saat itu.

Dengan konsep “beli sekarang, bayar nanti,” pengguna paylater dapat melakukan pembelian barang meskipun saat itu mereka tidak memiliki uang tunai.

3. Promo Menarik

Fitur paylater sering kali menawarkan promo menarik. Kelebihannya adalah pengguna seringkali lebih memilih menggunakan paylater karena promo-promo ini, dibandingkan dengan menggunakan sistem bayar langsung.

Sebagai contoh, Shopee Paylater sering kali menawarkan fitur gratis biaya pengiriman ketika melakukan transaksi menggunakan fitur paylater, sehingga pengguna dapat menghemat biaya tersebut.

Dampak Negatif Menggunakan Paylater

Berikut beberapa dampak negatif menggunakan paylater, antara lain:

1. Bunga Terus Naik

Jika pengguna tidak membayar paylater tepat waktu atau terlambat, maka pengguna akan dikenai bunga harian berdasarkan jumlah transaksi cicilan yang dilakukan.

Jika konsumen tidak segera melunasi, jumlah tagihan yang kecil awalnya bisa membesar. Selain itu, ada denda tambahan sebesar 5% jika pembayaran tidak dilunasi sebelum jatuh tempo. Alhasil, dapat membuat konsumen semakin kesulitan untuk melunasi tagihan.

2. Pengaturan Keuangan Terganggu

Fitur paylater yang mudah sering kali mengganggu pengaturan keuangan pribadi karena adanya cicilan yang harus dibayar. Seringkali, dana yang seharusnya dialokasikan untuk membayar cicilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak, hal ini mengakibatkan tidak mampu membayar cicilan.

3. Ada Biaya yang Tidak Disadari

Dalam menggunakan paylater, sering kali tidak disadari adanya biaya tambahan seperti biaya langganan (subscription), biaya cicilan, dan biaya lainnya. Hal ini dapat menjadi beban tambahan setiap kali tagihan datang.

4. Perilaku Konsumtif Berlebih

Penggunaan paylater kadang tampa disadari dapat mendorong perilaku konsumtif berlebihan. Masyarakat lebih rentan tergoda untuk berbelanja impulsif saat melihat diskon atau penawaran menarik lainnya.

5. Resiko Jika Tidak Sesuai dengan Pemasukan

Pengguna paylater kebanyakan adalah generasi muda berusia 17-26 tahun. Mereka cenderung dengan mudah menghabiskan uang untuk gaya hidup. Jika tidak mempertimbangkan pendapatan yang cukup, hal ini meningkatkan risiko keterlambatan pembayaran. Apalagi, sebagian dari mereka masih pelajar.

Sedangkan yang sudah bekerja, pengguna dalam rentang usia ini sering kali menghadapi tekanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi lainnya.

6. Sulit Ajukan Kredit Lain

Jika pembayaran mengalami keterlambatan dan belum dilunasi, pengguna akan menghadapi kesulitan dalam mengajukan kredit lain karena skor kredit yang buruk saat dilakukan pemeriksaan oleh Bank Indonesia (BI) atau BI checking.

7. Sistem Akan Diberhentikan

Jika ada keterlambatan pembayaran, marketplace seperti Shopee misalnya. akan menonaktifkan sementara fitur Shopee Paylater. Ini untuk mencegah transaksi cicilan di masa mendatang menggunakan batas kredit yang masih tersedia. 

8. Banyak Korban Tertekan

Menurut OJK, utang dari pengguna paylater di Indonesia telah mencapai 6,13 triliun rupiah hingga Maret 2024. Ini menunjukkan banyak pengguna sistem pembayaran ini mengalami tekanan dalam membayar sisa cicilannya.

9. Kecanduan

Meskipun hanya sebuah sistem pembayaran, paylater dapat menjadi candu. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam melakukan transaksi, kebiasaan untuk menyetujui tanpa membaca secara detail mengenai bunga dan denda keterlambatan yang sudah dijelaskan dalam persyaratan pengajuan paylater, serta gaya hidup konsumtif masyarakat yang tinggi.

10. Peretasan Identitas

Resiko ini sering kali tidak disadari, namun peretasan atau pencurian identitas bisa terjadi meskipun platform sudah memiliki sistem keamanan yang tinggi. Terdapat kemungkinan bahwa data bisa diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan disalah gunakan.

Itu dia beberapa dampak menggunakan paylater, tak ada yang salah menggunakan paylater, asalkan menggunakannya dengan bijak. Penting untuk tidak menuruti nafsu belanja saat menggunakannya, tetapi juga mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan.