Ilustrasi produksi minyak mentah
Dunia

Dampak Sanksi AS-Eropa ke Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak ke US$107,51 per Barel

  • Harga minyak dunia pada akhir perdangangan Rabu AS (Kamis waktu Indonesia) melonjak lebih dari 5% setelah aliran gas Rusia ke Eropa turun.
Dunia
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA -Harga minyak dunia pada akhir perdangangan Rabu, 11 Mei 2022 waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis waktu Indonesia, melonjak lebih dari 5% setelah aliran gas Rusia ke Eropa turun.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik sebanyak US$5,05 atau 4,9% menjadi US$107,51 per barel. Lalu untuk minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik sebanyak USD5,95 atau 6,0%, menjadi US$105,71 per barelnya.

Sementara itu, harga minyak dan gas juga terus meningkat sejak Rusia menyatakan perang kepada Ukraina, Febuari lalu. Kemudian AS mengambil langkah dengan menjatuhkan sanksi terhadap negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.

Rusia tak tinggal diam dan mengambil langkah dengan membatasi perdagangan minyak mentah serta menangguhkan pasokan gas untuk Eropa meskipun langkah itu kini telah dihentikan.

Akibatnya, aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina turun seperempat setelah Kyiv menghentikan penggunaan rute transit utama. Hal ini merupakan yang pertama kali saat ekspor melalui Ukraina terganggu sejak invasi.

Di sisi lain, rencana Uni Eropa (UE) melakukan embargo penuh terhadap pasokan minyak Rusia, meskipun negosiasi terus berlanjut. Menurut analis, Uni Eropa masih melakukan tawar-menawar tentang embargo minyak Rusia, hal ini akan semakin memperketat pasar dan mengalihkan arus perdagangan.

Pada angka terbaru persediaan minyak AS stok minyak mentah meningkat lebih dari 8 juta barel sebagian besar karena pelepasan cadangan strategis. Lalu stok bensin turun 3,6 juta barel dan stok produk sulingan juga turun.

Diketahui sebelumnya, peran Rusia sebagai pengekspor minyak mentah dan bahan bakar terbesar, telah menyebabkan pasar di seluruh dunia mulai menghemat persediaan. Terutama untuk produk olahan seperti minyak diesel.

"Harga akan terus bergerak naik terutama jika Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk menghentikan pembelian minyak Rusia tahun ini," ujar Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston melansir dari Reuters Kamis, 12 April 2022.