<p>Karyawati menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Dana Asing Masuk RI Makin Deras, IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Semringah

  • IHSG ditutup menguat 46,77 poin atau 0,85% ke posisi 5.509,51. Sementara rupiah ditutup naik 0,32% atau 45 poin ke posisi Rp14.085 per dolar Amerika Serikat (AS).

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Keampuhan vaksin Pfizer dan BioNTech masih menjadi faktor utama pendorong pasar keuangan pada Rabu, 11 November 2020. Optimisme investor terhadap kehadiran vaksin tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah kompak menguat.

Terbukti, hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup menguat 46,77 poin atau 0,85% ke posisi 5.509,51. Sementara rupiah ditutup naik 0,32% atau 45 poin ke posisi Rp14.085 per dolar Amerika Serikat (AS).

Associate Director of Institutional Sales Pilarmas Investindo Sekuritas Maximililianus Nico Demus menyebut, penguatan IHSG dan rupiah ini ditunjang oleh keyakinan pelaku pasar menyusul keberhasilan vaksin Pfizer. Hal tersebut membuat investor asing mulai lebih percaya diri untuk masuk ke pasar keuangan Tanah Air.

“Rupiah saat ini bergerak mendekati level psikologis Rp14.000 yang juga diikuti dengan masuknya investor asing pada pasar saham dan juga pasar obligasi,” terang Nico dalam riset hariannya, Rabu, 11 November 2020.

Dari lantai bursa, investor asing juga mulai semakin nyata menunjukkan dominasinya. Tercatat pada perdagangan hari ini, investor asing mencatatkan total Rp5,07 triliun aksi beli dan Rp3,05 triliun aksi jual.

Dengan capaian ini, asing pun mencatatkan aksi beli bersih alias net foreign buy (NFB) senilai Rp2,02 triliun. Walhasil, net sell investor asing bursa saham Tanah Air sejak awal tahun pun kian susut menjadi hanya Rp42,07 triliun.

Sektor infrastruktur dan aneka industri menjadi pendorong IHSG dengan penguatan masing-masing 3,93% dan 3,35%. Sementara sektor consumer goods dan investasi menjadi penekan dengan pelemahan masing-masing 1,47% dan 0,36%. (SKO)