Dana Jumbo IPO Bukalapak, Cuan Achmad Zaky dan Eddy Sariatmadja Melejit Triliunan
- Resmi melantai di bursa saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) hari ini, Jumat (06/8), unikorn PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 per lembar.
Fintech
JAKARTA — Resmi melantai di bursa saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021, unicorn PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 per lembar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, jumlah saham BUKA yang dicatatkan setelah IPO sejumlah 103.062.019.354 saham. Terdiri atas saham pendiri 77.296.514.554 lembar dan penawaran umum 25.765.504.800 lembar.
Jumlah saham penawaran umum itu setara dengan 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga perdana Rp850 per saham. Walhasil, dari aksi penawaran umum ini, BUKA mengantongi dana jumbo yang tercatat sebagai yang terbesar sepanjang sejarah BEI yaitu Rp22 triliun.
- Berkat Fintech, Generasi Muda Makin Tren Investasi Reksa Dana
- Dua Mantan Direktur Tiga Pilar Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar Akibat Manipulasi Laporan Keuangan
- Cegah Efek Semu, Inilah Strategi Pemerintah Agar Pertumbuhan Ekonomi Tidak Kembali Resesi di Sisa Kuartal III & IV 2021
Dana jumbo tersebut tak hanya fantastis bagi perseroan, namun juga penggenggam sahamnya. Salah satunya mantan CEO Bukalapak, Achmad Zaky Syaifudin.
Pemuda asal Sragen, Jawa Tengah ini akan mengantongi kekayaan senilai Rp3,78 triliun. Pasalnya, Zaky menggenggam 4.452.515.674 lembar saham BUKA atau setara dengan 4,32% dari total saham setelah IPO. Sebelum masa penawaran umum, kepemilikan saham Zaky sebanyak 5,76%.
Selain itu, salah satu investor yang juga berlipat pundi-pundi kekayaannya adalah emiten milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). EMTK melalui anak usaha investasi digitalnya PT Kreatif Media Karya (KMK) tercatat menguasai enam seri saham BUKA.
Di seri A, KMK memiliki 4,10%, seri C 5,35%, seri D 19,56%, seri E 2,12%, seri F 0,88% dan seri G 0,70%.
Dalam prospektus pada 9 Juli 2021, KMK menguasai 23,93% saham BUKA atau sebanyak 24.661.347.283 lembar. Maka, dari hasil IPO Bukalapak ini, KMK meraup dana senilai Rp20,96 triliun.