Ilustrasi ESG
Pasar Modal

Dana Kelolaan Investasi ESG Melonjak hingga 4900 Persen dalam 6 Tahun Terakhir

  • Pertumbuhan tren investasi ESG itu terlihat dari lonjakan dana kelola yang mengalami peningkatan secara drastis jika dihitung dari tahun 2016 hingga tahun 2022 berjalan.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa tren investasi yang mengutamakan nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG mengalami lonjakan dalam hitungan enam tahun terakhir.

Pertumbuhan tren investasi ESG itu terlihat dari lonjakan dana kelola yang mengalami peningkatan secara drastis jika dihitung dari tahun 2016 hingga tahun 2022 berjalan.

Dikatakan oleh Nyoman, pada tahun 2016, dana kelolaan investasi ESG mencapai Rp16 miliar. Sementara itu, hingga tahun 2022 berjalan, angkanya melonjak ke angka Rp2,1 triliun atau tumbuh hingga 4900%.

"Apa yang kita di pasar modal ini menunjukkan terjadinya shifting appetite (perubahan selera) investor yang relatif signifikan untuk berinvestasi pada produk yang berbasis proyek hijau," ujar Nyoman dalam seminar virtual Capital Market Summit & Expo (CSME) 2022, Kamis, 13 Oktober 2022.

Melihat perkembangan tersebut, Nyoman pun menilai bahwa investor pasar modal di masa depan akan cenderung memilih instrumen investasi yang berkontribusi terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan tren investasi ESG di Indonesia, pasar keuangan di skala global pun mengalami hal serupa.

Dikutip Nyoman dari data Principles for Responsible Investment (PRI), nilai investasi berprinsip ESG pun mengalami pertumbuhan seiring dengan berjalannya waktu.

Pada tahun 2016, dana kelolaan yang dikelola global fund mencapai US$62 triliun atau setara dengan Rp948,6 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.300 perdolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$121 triliun (Rp1.851,3 kuadriliun).

Nyoman pun mengatakan bahwa pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya melaksanakan inisiatif keuangan berkelanjutan untuk dapat hadir dan berperan menjembatani kebutuhan pendanaan yang mendukung ESG.

Bursa pun telah menyediakan infrastruktur yang dapat memudahkan para pemangku kepentingan, khususnya terkait laporan keberlanjutan yang menjadi kewajiban dari emiten-emiten tercatat.

Selain itu, BEI juga menerbitkan produk yang mendukung prinsip ESG seperti IDX ESG Leaders, Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, dan ESG Quality 45 IDX Kehati.