<p>Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim saat berbincang dalam program Podcast OmFin Channel di Kantor Redaksi TrenAsia.com / Dok. TrenAsia.com</p>
Industri

Dana Talangan APBN Cair, Krakatau Steel Rilis OWK Rp3 triliun

  • Emiten pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bersiap menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp3 triliun dengan tenor 7 tahun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bersiap menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp3 triliun dengan tenor 7 tahun. Rencana ini diumumkan oleh manajemen KRAS menyusul kian dekatnya waktu pencairan dana talangan yang dijanjikan pemerintah terhadap perusahaan pelat merah tersebut.

OWK bakal dilaksaksanakan dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Pemerintah bakal menjadi pembeli tunggal melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) SMI.

Aksi korporasi ini telah disepakati kedua belah pihak pada 6 Oktober 2020. Namun, eksekusinya baru akan dilaksanakan usai mendapat persetujuan para pemegang saham pada 24 November mendatang.

Manajemen Krakatau Steel menerangkan, harga konversi saham ini bakal dipatok sebesar 90% dari harga rata-rata penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari terakhir sebelum tanggal OWK.

“Untuk menghindari keragu-raguan, OWK akan dikonversi hanya pada saat tanggal jatuh tempo,” terang Manajemen Krakatau Steel dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 14 Oktober 2020.

Dalam keterangan itu dijelaskan, tujuan dari penerbitan OWK ini adalah untuk meningkatkan permintaaan bahan baku baja dari sisi hilir. Pasalnya, selama pandemi COVID-19, industri baja hilir telah mengalami penurunan permintaan sebesar 30%-50%.

Inisitif ini dilakukan mengingat permintaan baja Krakatau Steel sendiri amat bergantung pada jumlah permintaan yang datang dari sisi hilir. Sebab itu, Krakatau Steel menginginkan adanya pergerakan ekonomi dari sisi hilir agar pendapatan perseroan turut terkerek dalam waktu dekat.

“Dukungan dana pemerintah kepada industri hulu akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kegiatan produksi dan usaha di sektor hilir yang akan memberikan dampak yang cukup besar dan akan meningkatkan permintaan produksi dan mempengaruhi penggunaan suplai dari sektor hulu,” terang manajamen. (SKO)