Danamart jadi securities crowdfunding pertama berlisensi OJK yang fokus terhadap ESG.
Fintech

Danamart Targetkan Jumlah Pemodal Naik 2 Kali Lipat Tahun Ini

  • Sejak memperoleh lisensi dari OJK, Danamart sudah menghimpun sekitar 1.000 pemodal.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Perusahaan penyelenggara securities crowdfunding PT Dana Aguna Nusantara (Danamart) menargetkan kenaikan jumlah pemodal dua kali lipat hingga mencapai 2.000 untuk tahun ini.

Sejak memperoleh lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga per-27 Juli 2023, Danamart sendiri sudah menghimpun sekitar 1.000 pemodal.

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Danamart Patrick Gunadi mengatakan, untuk sisa akhir tahun ini, perusahaan menargetkan untuk bisa mencapai pertumbuhan dua kali lipat pada jumlah pemodal yang menyalurkan pendanaan melalui Danamart.

"Kami menargetkan 50 penerbit hingga akhir tahun ini, dan dua kali lipatnya untuk pemodal atau sekitar 2.000," ujar Patrick dalam acara diskusi bersama media di Citywalk, Jakarta, Kamis, 27 Juli 2023.

Patrick pun menyatakan pihaknya optimis akan bisnis securities crowdfunding di Indonesia karena mengingat pemain di industri ini yang masih sedikit.

Ditambah lagi, berbeda halnya dengan fintech peer-to-peer (P2P) yang skema penyaluran dananya agak memiliki kemiripan karena adanya pertemuan antara pihak yang meminjamkan uang dan yang menerima pinjaman, securities crowdfunding terbilang lebih aman dan terjamin karena adanya peran dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai pengawas selain OJK.

Selain itu, securities crowdfunding pun fokus sepenuhnya kepada pendanaan untuk pelaku usaha atau bersifat produktif, berbeda dengan P2P lending yang membagi dua jenis penyaluran antara produktif dan konsumtif.

Kemudian, Patrcik pun meyakini bahwa Danamart memiliki prospek yang cukup positif ke depan karena fokus perusahaan untuk bisnis-bisnis yang mengimplementasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).

Disampaikan olehnya, setelah adanya Persetujuan Paris (Paris Agreement) terkait dengan arah bisnis di skala global yang digenjot untuk mengacu kepada prinsip-prinsip ESG, maka para investor di seluruh dunia pun akan lebih fokus kepada investasi yang sifatnya berkelanjutan.

"Ini sudah menjadi komitmen kami untuk mendorong implementasi ESG dalam rangka memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan," papar Patrick.

Untuk diketahui, Danamart adalah penyedia jasa securities crowdfunding pertama berlisensi OJK di Indonesia yang fokus terhadap implementasi ESG.  

Konsep ESG ini sendiri menjadi salah satu tolak ukur utama Danamart dalam menyeleksi pelaku usaha yang berperan selaku penerbit dalam rangka mendukung ekosistem yang berkelanjutan.

Dengan demikian, selain memberikan keuntungan secara finansial kepada penerbit dan pemodal, Danamart pun diproyeksikan untuk memberikan keuntungan secara sosial dan lingkungan.

"Seperti yang kita tahu, aktivitas manusia berdampak kepada lingkungan, dan dampak itu pada akhirnya kembali lagi ke kita. Maka dari itu, kita ingin memberikan keuntungan tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara sosial," ujar Patrick.

Patrick pun menegaskan bahwa Danamart berkomitmen untuk secara konsisten memberikan dukungan terhadap pelaku usaha yang mengaplikasikan prinsip ESG dalam bisnisnya. Melalui platform Danamart yang bisa diakses melalui situs resmi, UMKM bisa memperoleh bantuan dana hingga Rp10 miliar.