Danareksa Tawarkan Obligasi Rp1 Triliun, Kupon Menarik Hingga 8,10 Persen
- Obligasi yang dikeluarkan oleh Danareksa terbagi menjadi tiga seri, yaitu seri A, B, dan C.
Obligasi
JAKARTA – PT Danareksa (Persero) tengah bersiap menerbitkan obligasi VIII Danareksa Tahun 2023 senilai Rp1 triliun. Holding BUMN spesialis transformasi dan investasi ini bakal menggunakan dana tersebut untuk keperluan investasi ke perusahaan anak dan refinancing kewajiban perbankan.
Obligasi yang dikeluarkan oleh Danareksa terbagi menjadi tiga seri, yaitu seri A, B, dan C. Rencananya, penawaran perdana obligasi melalui proses bookbuilding akan dimulai pada tanggal 18-27 Desember 2023, dengan perkiraan efektivitas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2023. Selanjutnya, obligasi tersebut akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2024.
Asal tahu saja, obligasi oleh Danareksa untuk seri A bakal ditawarkan dengan jangka waktu 370 hari dan indikasi kupon sebesar 6,90%-7,25% per tahun. Sementara seri B ditawarkan dengan jangka waktu tiga tahun dan indikasi kupon sebesar 7,35%-7,90% dan seri C ditawarkan dengan jangka waktu lima tahun dan indikasi kupon 7,50%-8,10%.
- Gubernur Maluku Utara Terkena OTT KPK di Hotel Jaksel
- Uni Eropa Tetapkan Transisi Hijau untuk Mineral Kritis
- Strategi untuk Mengatasi Risiko Pembiayaan Berkelanjutan
Dalam penerbitan obligasi kali ini, Danareksa berkolaborasi dengan beberapa sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi, antara lain PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyampaikan, Danareksa akan melanjutkan transformasi untuk menciptakan nilai tambah melalui optimalisasi sinergi, termasuk refinancing kewajiban perbankan perseroan dan investasi di anak usaha.
“Guna melanjutkan perwujudan dari berbagai inisiatif strategis ini diperlukan dukungan investor melalui obligasi,” ujar Yadi dalam keterangan resminya, pada Senin, 18 Desember 2023.
Sebagai holding, Yadi mencatat bahwa Danareksa berhasil mengelola 44 perusahaan dengan total aset mencapai Rp 56,77 triliun pada semester I-2023. Angka tersebut mencatatkan peningkatan sebesar 6,13% dibandingkan dengan posisi sebelumnya pada 31 Desember 2022 yang mencapai Rp 53,50 triliun.
Tak hanya itu, perlu diketahui bahwa Danareksa memiliki tanggung jawab atas hampir seluruh kawasan industri BUMN di Indonesia, dengan luas total area lahan lebih dari 7.000 hektar. Melalui PT Jalin Pembayaran Nusantara, Danareksa juga memegang kendali infrastruktur sistem pembayaran terdepan di Indonesia dengan integrasi layanan ATM Himbara.
Lebih menariknya, Danareksa menerima dukungan penuh dari pemerintah, termanifestasi melalui inisiasi proyek strategis nasional (PSN) yang dipercayakan kepada Danareksa dan anggota perusahaan induk, seperti proyek KPBU hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan Ekonomi Khusus (IKN) dan pengelolaan Kilang Minyak Bontang (KIT Batang), yang pada tahun ini menerima investasi langsung asing (FDI) sebesar Rp 1 triliun dari Wanxinda Group Indonesia.
Sebagai tambahan, Danareksa juga meraih peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat ini mencerminkan bahwa fundamental dan prospek bisnis Danareksa di masa depan dianggap menjanjikan.
“Dengan fundamental kuat tersebut, kami optimistis penawaran umum obligasi ini sukses seperti yang telah kami tawarkan sebelumnya,” tutup Yadi.