<p>PT Kalbe Farma Tbk. tengah mengembangkan obat herbal sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19. / Kalbe.co.id</p>
Nasional & Dunia

Dapat Lampu Hijau BPOM, Kalbe Farma Lanjutkan Uji Klinis Fase 2 Obat Corona GX-17

  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya PT Kalbe-Genexine Biologics (KGBio) mendapatkan persutujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) obat GX-17. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyutujui obat COVID-19 itu untuk uji klinis fase 2.

Nasional & Dunia
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya PT Kalbe-Genexine Biologics (KGBio) mendapatkan persutujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) obat GX-17. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyutujui obat COVID-19 itu untuk uji klinis fase 2.

Direktur Utama Kalbe Farma Sie Djohan mengungkapkan, GX-17 merupakan obat COVID-19 yang dapat meningkatkan jumlah limfosit absolut. Limfosit ini dapat mencegah perburukan kondisi pasien COVID-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

Pada populasi rentan, GX-17 dapat mengaktivisi T-cells dan sistem imun tubuh sejak awal masa infeksi. Dengan begitu, kelak obat ini dapat membantu masyarakat rentan dari parahnya efek virus SARS-Cov2.

“Kami berharap pengembangan GX-17 ini dapat membantu melindungi masyarakat khususnya para lanjut usia yang rentan terhadap efek COVID-19,” tutur Djohan dalam siaran persnya, Rabu, 30 Desember 2020.

Nantinya, sambung dia, uji klinis fase 2 ini akan merekrut 210 subjek pasien COVID-19 bergejala ringan dan tanpa gejala. Usia rerata para subjek itu di atas 50 tahun. Tujuannya, untuk menganalisa keamanan dan keaktifan GX-17 dibandingkan dengan placebo.

Para peneliti akan memberikan GX-17 sebagai injeksi tunggal bersama dengan standar terapi, 7 hari sejak adanya gejala. Setelah itu, mereka akan memonitor keseluruhan efek dari obat tersebut.

Total waktu penelitian bakal memakan waktu 6 bulan. Sembilan minggu untuk monitor, seminggu seleksi, 4 minggu pengobatan, dan sisa 4 minggu terakhir untuk aksi tindak lanjut.

Djohan menyatakan jika studi ini berhasil, maka GX-17 bakal membantu mengurangi beban sistem kesehatan Indonesia, Selain itu, tentu juga dapat menyelamatkan banyak orang dari bahaya fatalitas pandemi COVID-19.

“Terutama pada pasien yang rentan seperti lansia di mana jumlah T-cell mereka lebih rendah,” pungkas Djohan.