Laptop Chromebook buata PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) dengan merek Zyrex / Dok. Zyrex
Korporasi

Dapat Pesanan Laptop Rp700 Miliar dari Kemendikbud, Laba Zyrexindo Malah Terjun Bebas 90,19 Persen

  • PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) membukukan kinerja keuangan yang kurang memuaskan sepanjang semester I-2021.
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA –  PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) membukukan kinerja keuangan yang kurang memuaskan sepanjang semester I-2021.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 30 Agustus 2021, laba tahun berjalan produsen laptop ini hanya Rp3,46 miliar. Laba tersebut terjun bebas sedalam 90,19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp35,28 miliar.

Sementara itu, ZYRX mencatatkan laba kotor sebesar Rp17,47 miliar, turun 69,36% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp57,06 miliar.

Usut punya usut, susutnya laba perseroan juga terimbas dari turunnya penjualan pada enam bulan pertama tahun ini. Alhasil, ZYRX mengantongi pendapatan sebesar Rp82,66 miliar, tergerus 49,18% dari Rp162,67 miliar pada semester I-2020.

Belum lagi beban umum dan administrasi perusahaan naik 10,98% menjadi Rp8,69 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp7,83 miliar. Kendati begitu, produsen laptop Tanah Air ini berhasil menekan beban pokok penjualan hingga 38,28% menjadi Rp65,18 miliar dari sebelumnya Rp105,61 pada periode semester I-2020.

Hingga semester I-2021, total liabilitas ZYRX tercatat sebesar Rp144,01 miliar, naik 85,24% dari posisi akhir Desember 2021 senilai Rp77,74 miliar. Sedangkan, total ekuitas mencapai Rp132,92 miliar, naik dari posisi Desember 2020 senilai Rp 51,92 miliar.

Tercatat, ZYRX mengantongi jumlah aset sebesar Rp276,93 miliar per Juni 2021 atau melesat 114% dari akhir tahun lalu Rp129,66 miliar. 

Asal tahu saja, pemegang merk Zyrex ini baru saja memenangkan lelang pengadaan laptop dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan ini, ZRYX mendapat kontrak senilai Rp700 miliar untuk 165.000 unit laptop pada 2021.

Total, kementerian yang digawangi oleh Nadiem Anwar Makarim ini menganggarkan pengadaan laptop sebesar Rp1,3 triliun tahun ini. Rencananya, sebanyak 190.000 laptop akan didistribusikan ke 12.674 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB.