<p>Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) / Wika.co.id </p>
Industri

Dapat Proyek Jalan Tol IKN, WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp14,67 Triliun hingga Juli 2022

  • Kontributor terbesar untuk kontrak baru Wijaya Karya (WIKA) berasal dari sektor infrastruktur dan gedung sebesar 58,4%.
Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp14,67 triliun hingga Juli 2022. Kontributor terbesar untuk kontrak baru WIKA berasal dari sektor infrastruktur dan gedung sebesar 58,4%, serta industri penunjang konstruksi sebesar 22,7%.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menjelaskan tingginya perolehan pada segmen tersebut disumbang dari proyek baru yang didapatkan perusahaan yakni pembangunan jalan tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pemerintah telah memberikan kontrak pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau – SP Tempadung senilai Rp1,9 triliun kepada WIKA.

"Ini menjadi momentum awal yang baik bagi WIKA sebagai BUMN Karya untuk mewujudkan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. Dengan kapasitas, teknologi, serta human capital yang andal, WIKA berkomitmen untuk mengukir karya-karya infrastruktur dengan kualitas terbaik," kata Agung, dalam keterangan resmi, yang diterima Selasa, 30 Agustus 2022.

Proyek jalan tol tersebut membentang sepanjang 7,3 kilometer dan menghubungkan antara wilayah Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Infrastruktur ini juga sebagai bagian dari jaringan jalan tol IKN di Kalimantan Timur. Adapun penandatangan kontrak telah diteken pada 29 Agustus 2022 antara WIKA dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).

Di pos keuangan lainnya, WIKA berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp627,24 miliar pada kuartal II-2022. Angka ini meningkat sebesar 14,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 Juni 2022. Capaian ini didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp7,18 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,2% year on year (yoy).

Agung menyampaikan peningkatan performa penjualan ditunjukan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang naik 2%, serta segmen industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8%.

Kemudian, segmen realty & properti bertumbuh 167,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sebagian besar pendapatannya dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai buah dari dijalankannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA yaitu WIKA Realty.