Dapat Restu Pemegang Saham, Smartfren Siap Rights Issue Rp700 Miliar
FREN juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 91,99 miliar lembar dengan nominal Rp100 per lembar atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah disetor pada saat pendaftaran rights issue.
Korporasi
JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa 2 Maret 2021.
Dalam kegiatan tersebut, para pemegang saham merestui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Sekretaris Perusahaan Smartfren James Wewengkang mengatakan bahwa terdapat tiga mata acara dalam RUPSLB tersebut terkait rencana rights issue perseroan.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Selain menyetujui pelaksaan aksi korporasi tersebut, para pemegang saham juga setuju mengubah ketentuan Anggaran Dasar perseroan terkait peningkatan modal dari hasil rights issue.
Dari hasil voting, sebanyak 99,99% pemegang saham FREN menyepakati pelaksanaan rights issue. Adapun RUPSLB itu dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasanya yang mewakili 218.293.987.534 saham atau 82,92% dari total 263.262.540.910 saham yang telah dikeluarkan perseroan.
“Sewaktu membicarakan mata acara, para pemegang saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, pendapat, usul, atau saran yang berhubungan dengan mata acara yang dibicarakan,” ujar james melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 5 Maret 2021.
Diberitakan sebelumnya, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham biasa atas nama seri C dengan nominal Rp100 per lembar. Modal yang dikantongi diproyeksi setidaknya mencapai Rp700 miliar.
FREN juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 91,99 miliar lembar dengan nominal Rp100 per lembar atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah disetor pada saat pendaftaran rights issue.
Keseluruhan dana hasil rights issue bakal digunakan emiten milik Grup Sinarmas ini untuk pembayaran pinjaman utang serta modal usaha dan anak usaha.
“Pelaksanaan HMETD hanya dalam bentuk uang tunai yang dapat dilakukan dengan menggunakan Rupiah atau jumlah ekuivalennya dalam mata uang asing,” tulis manajemen dalam prospektus ringkas, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat 22 Januari 2021. (SKO)