<p>Hutama Karya mendapatkan penugasan berdasarkan Perpres Nomor 117 Tahun 2015 untuk membangun jalan Tol Trans Sumatra sepanjang 2.769 Km dengan total nilai investasi Rp476 triliun.</p>
Industri

Dapat Suntikan Modal Rp6,2 Triliun, Hutama Karya Optimistis Bangkit di 2021

  • Setelah sempat tersungkur akibat pandemi COVID-19 di 2020, Direktur PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto optimis sektor konstruksi bangkit di 2021. Hal ini juga ditunjang dengan suntikan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp6,2 triliun kepada Hutama Karya untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Setelah sempat tersungkur akibat pandemi COVID-19 di 2020, Direktur PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto optimistis sektor konstruksi bangkit di 2021. Hal ini juga ditunjang dengan suntikan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp6,2 triliun kepada Hutama Karya untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Kami mengestimasi pertumbuhan bisnis konstruksi Hutama Karya di tahun 2021 khususnya pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera,” kata Budi dalam keterangan resmi, Selasa, 9 Februari 2021. Dia yakin, dengan adanya vaksin COVID-19, proyek yang semula tertahan perlahan dapat kembali normal.

Dana Rp6,2 triliun yang diberikan pemerintah akan digunakan untuk menyelesaikan tiga ruas JTTS. Ketiga ruas tol itu adalah Sigli-Banda Aceh, Kuala Tanjung-Parapat, dan Lubuk Linggau-Bengkulu.

“Penugasan pembangunan jalan di Sumatera ini memang memakan modal yang cukup besar,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin, 8 Februari 2019.

Di tahun 2021 ini, Hutama Karya menargetkan penyelesaian konstruksi beberapa ruas tol di JTTS. Ruas-ruas tol itu adalah Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 18 kilometer (km); Sigli-Banda Aceh seksi 2 Seulimun-Jantho (6 km), seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (8 km), dan seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km); serta Pekanbaru-Bangkinang (40 km).

Tidak hanya pembangunan JTTS, Hutama Karya juga membidik kontrak-kontrak strategis di 2021. Kontrak-kontrak strategis tersebut adalah beberapa proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta optimalisasi anak perusahaan Hutama Karya. Budi menyebut mereka menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp20-21 triliun di tahun ini.