Ilustrasi kapal laut.
Korporasi

Dapat Suntikan PMN Rp1,2 Triliun, Pelindo III Siap Rampungkan Proyek Pelabuhan Benoa

  • Pelindo III mendapat suntikan dana segar dari pemerintah melalui PMN sebesar Rp1,2 trilliun. Dana tersebut dialokasikan untuk merampungkan pengembangkan pembangunan Pelabuhan Benoa, Bali.
Korporasi
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mendapat suntikan dana segar dari pemerintah  melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,2 trilliun. Dana tersebut dialokasikan untuk merampungkan pengembangkan pembangunan Pelabuhan Benoa, Bali.

Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan tahun 2023.

Pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. Hingga saat ini sudah masuk pada paket pekerjaan kelima dari enam belas paket pekerjaan yang direncanakan.

Dia menyebut bahwa ada beberapa paket pekerjaan sudah mencapai 100%. Pertama adalah pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1 yang dilakukan tahun 2019 dan kedua adalah perluasan terminal penumpang kapal laut internasional.

Sementara itu, terminal penumpang kapal laut internasional dilakukan perluasan dari sebelumnya memiliki luas 1.500 meter persegi dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 meter persegi dengan kapasitas 3.000 orang penumpang.

Boy mengatakan, dana PMN tersebut akan digunakan untuk pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 2 yang merupakan salah satu dari 16 paket pengembangan BMTH.

"Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dari yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) menjadi minus 12 MLWS. Dengan kedalaman itu kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di Pelabuhan Benoa," katanya dalam keterangan resmi dikutip Rabu,15 September 2021.

Secara rinci, Boy menyebut area yang akan dikeruk yakni kolam dermaga timur, kolam putar, alur pelayaran (pelebaran), kolam dermaga yacht club. Selanjutnya adalah kolam dermaga LNG, curah cair dan petikemas serta kolam dermaga selatan.

Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dilakukan kembali karena pada beberapa area kedalaman alur dan kolam masih belum merata. Kedalaman di area pengembangan pelabuhan misalnya, kedalaman saat ini berkisar antara minus 1-3 MLWS.

"Area pengembangan sisi utara Pelabuhan Benoa direncanakan untuk area petikemas, curah cair, dan LNG yang terpisah dengan area wisata, sehingga membutuhkan kolam pelabuhan yang dalam, bisa diakses kapal tanker dengan panjang 180 meter dengan boot 50.000 deadweight tonnage (DWT)," katanya.

Dia menambahkan, Pelindo III juga menyiapkan lokasi bagi wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht.

Saat ini pekerjaan yang sedang berjalan adalah pekerjaan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata termasuk di dalamnya UMKM plaza sudah mencapai 82%.

"Pengembangan Pelabuhan Benoa dalam konsep BMTH ini mengedepankan kearifan lokal Bali dan berwawasan lingkungan, dibangun dengan nuansa Bali dan terdapat kawasan hijau," katanya.*