Ditinggal sebagian penghuninya sejumlah ruas jalan di Jakarta nampak lengang dan kualitas udara nampak lebih baik, Rabu 10 April 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Dari 142 Kota di Dunia, Indeks Kecerdasan Jakarta Duduki Posisi 103

  • Institute Management and Development (IMD) merilis hasil survei Smart City Index (SCI) 2024. Untuk Jakarta sendiri berada di posisi ke-103 dari 142 kota dunia yang disurvei.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Institute Management and Development (IMD) merilis hasil survei Smart City Index (SCI) 2024. Untuk Jakarta sendiri berada di posisi ke-103 dari 142 kota dunia yang disurvei.

Selain Jakarta, kota lainnya di Indonesia yang masuk dalam daftar ini adalah Medan dan Makassar, yang menempati posisi ke-112 dan ke-114. Di tingkat ASEAN, lima kota teratas dalam indeks ini adalah Singapura di posisi kelima, diikuti Kuala Lumpur di urutan ke-73, Bangkok di urutan ke-84, Hanoi di urutan ke-97, dan Jakarta di urutan ke-103.

Presiden Smart City Observatory, Bruno Lanvin, menyatakan laporan tahunan SCI ini bertujuan untuk membantu pemerintah kota dalam pengembangan kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.

Bruno menambahkan, laporan tersebut diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan pengembangan kota pintar (smart city) di Indonesia guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jakarta, Medan dan Makassar.

“Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan," kata Bruno melalui keterangan tertulis, pada Kamis, 25 April 2024.

Berdasarkan survei, warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang perlu segera mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Pertama adalah polusi udara (68,4%), kemacetan lalu lintas (66%), dan korupsi (51,7%).

Sebaliknya, responden menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kemudahan mengakses jadwal dan membeli tiket angkutan umum secara online (skor 83,2), menjadwalkan layanan kesehatan secara online (skor 81,1), dan mengakses portal pencarian kerja online (skor 81).

Sementara untuk Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden adalah soal keamanan (58,3%), pengangguran (53,2%) dan korupsi (52,7%).

Tapi responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 77,8) dan pencarian kerja daring (skor 77).

Sedangkan, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama yaitu, kemacetan lalu lintas (52,6%), pengangguran (52,5%) dan korupsi (49,6%).

Sisi positifnya, responden mengatakan kepuasan pada kemudahan penjadwalan layanan kesehatan secara online (skor 74), mengakses peluang kerja secara online (skor 73,9), dan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara daring (skor 72,1).

Peringkat Kota Cerdas di ASEAN

1. Singapura peringkat 5, naik 2 peringkat

2. Kuala Lumpur, Malaysia, peringkat 73, naik 16 peringkat

3. Bangkok, Thailand, peringkat 84, naik 4 peringkat

4. Hanoi, Vietnam, peringkat 97, naik 3 peringkat

5. Jakarta, Indonesia peringkat 103 turun 1 peringkat

6. Ho Chi Minh City, Vietnam, peringkat 105, turun 2 peringkat

7. Medan, Indonesia, peringkat 112, sama dengan tahun lalu

8. Makassar, Indonesia peringkat 115 turun 1 peringkat

9. Manila, Filipina, peringkat 121, turun 6 peringkat

Peringkat Kota Cerdas di Dunia

1. Zürich, Swiss

2. Oslo, Norwegia

3. Canberra, Australia

4. Jenewa, Swiss

5. Singapura, Singapura

6. Kopenhagen, Denmark

7. Lausanne, Swiss

8. London, Inggris

9. Helsinki, Finlandia

10. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

11. Stockholm, Swedia

12. Dubai, Uni Emirat Arab

13. Beijing, China

14. Hamburg, Jerman

15. Praha, Republik Ceko

16. Taipei, Taiwan

17. Seoul, Korea Selatan

18. Amsterdam, Belanda 

19. Shanghai, China

20. Hong Kong, China