Dari Industri Hijau hingga UMKM, Menperin Paparkan Dampak Anggarannya Menciut Jadi Rp2,5 Triliun
- Dampak pertama akan berpengaruh ke industri hijau di mana pendampingan teknis implementasi pemenuhan persyaratan standar Industri hijau. Program untuk 25 perusahaan ini belum dapat dibiayai di tahun depan.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat pagu alokasi anggaran sebesar Rp2,519 triliun di tahun 2025 mendatang. Angka ini turun sekitar 34,4 persen dibandingkan pagu anggaran tahun ini sebesar Rp3,83 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penurunan ini akan berpengaruh pada beberapa sektor prioritas yang dibuat Kemenperin mulai dari industri hijau hingga fasilitas dan pembinaan industri halal.
"Penurunan anggaran pada 2025 tentunya akan berdampak pada beberapa kegiatan prioritas yang kami buat, "katanya dalam Raker dengan DPR RI Komisi VII pada Selasa, 12 November 2024.
- IHSG Hari Ini 12 November 2024 Ditutup Naik 55,53 ke 7.321,99 Poin
- 27 Saham di Zona Hijau, LQ45 Hari Ini 12 November 2024 Ditutup Naik 5,41
- Swasembada Susu, RI Ingin Hidupkan Kembali Aturan Orde Baru
Adapun alokasi anggaran Kemenperin berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-867/MK/.02/2024 tanggal 23 September 2024 perihal penyampaian alokasi anggaran kementerian/lembaga dan Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2025.
Dampak Penciutan Anggaran
Agus menyebut, dampak pertama akan berpengaruh ke industri hijau di mana pendampingan teknis implementasi pemenuhan persyaratan standar Industri hijau. Program untuk 25 perusahaan ini belum dapat dibiayai di tahun depan.
Lalu fasilitas dan pembinaan industri halal hanya bisa dilaksanakan untuk 1.000 industri, padahal total target awal sebanyak 6.000 industri. Ketiga terkait Industri Kecil Menengah (IKM) yang dipersiapkan sebagai rantai pasok juga berdampak. Penumbuhan WUP hanya dapat diberikan kepada 1.365 usaha dari total kebutuhan sebanyak 3.906 IKM.
Menperin juga menjelaskan, dampak lain terjadi pada pembangunan Sumber Daya Manusia Industri, di mana pelatihan vokasi sistem 3in1 baru teralokasi untuk 1.070 dari kebutuhan sebanyak 75.170 orang.
Penyelenggaraan pendidikan vokasi di politeknik baru teralokasi untuk 2537 mahasiswa sehingga 10.096 mahasiswa belum dapat dibiayai serta untuk SMK baru teralokasi 1.712 siswa sehingga 6.763 siswa belum dibiayai.
Lalu dari sisi dampak peningkatan produktivitas industri melalui pemanfaatan inovasi dan teknologi di mana semestinya restrukturisasi permesinan industri besar dan ikm untuk meningkatkan teknologi hanya dapat diberikan untuk 73 dari total kebutuhan sebanyak 422 perusahaan.
Belum lagi kata Agus industri berbasis sumber daya alam berupa pengembangan dan nilai hilirisasi industri berbasis rumput laut, teh, susu serta pengolahan hasil hortikultula belum dibiayai.
Dewan pembina Partai Golkar ini juga menyebut, akselerasi ekspor produk dan jasa industri juga akan terdampak karena penyusutan anggaran tahun 2025. Belum lagi peningkatan penggunaan produk dalam negeri di mana fasilitas sertifikasi TKDN atau Tingkat Komponen Produk Dalam Negeri hanya diberikan kepada 875 dari total 3.375 sertifikat produk.
Terakhir aglomerasi industri melalui Kawasan Industri nantinya pendampingan pemenuhan dan kepatuhan kawasan industri terhadap regulasi yang berlaku serta penyusunan regulasi turunan atau PP perwilayahan industri belum dapat dibiayai.
Sehingga Agus selaku Menteri Perindustrian meminta DPR terutama komisi 7 untuk menyetujui penambahan anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk memuluskan program Kementeriannya pada 2025.