Dari Lahan Kritis, Migas Cepu Education Park Jadi Pusat Percontohan Destinasi Wisata

BLORA – Pemerintah menetapkan Migas Cepu Education (MCE) Park sebagai pusat percontohan wisata di Blora.

Tempat hiburan ini menempati lokasi seluas 11.000 meter persegi, dikelola oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Kementerian ESDM.

Diketahui, sebelum dibangun MCE Park, awalnya lokasi tersebut berupa lahan kritis yang dibangun untuk kolam renang. Wilayah Cepu sendiri merupakan tempat kilang tertua kedua di Tanah Air.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Kilang di daerah tersebut dibangun sejak masa kolonial Belanda pada 1886, melalui Dortsche Petroleum Maatschappij atau lebih dikenal dengan DPM. Alhasil, wilayah Cepu hingga saat ini dikenal sebagai kota minyak.

Wawan Teamlo sebagai salah satu pengelola MCE Park menjelaskan, pembangunan wisata ini sejak awal bertujuan untuk menggeliatkan ekonomi di Cepu. Selain itu, difungsikan pula sebagai sarana edukasi bagi masyarakat terkait dunia minyak dan gas bumi.

Wawan mengaku, di masa pandemi ini, MCE Park dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Para pengelola melakukan pembatasan pengunjung dan mewajibkan seluruh wisatawan dicek suhunya terlebih dahulu, serta wajib menjalankan Gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” terangnya. Di lokasi, disediakan banyak tempat cuci tangan dan edukasi berisi poster bahaya Covid-19.

Adapun fasilitas edukasi dunia migas disajikan melalui film 3D, maket, hingga peralatan pengeboran. Pada tahun ini, terdapat wahana baru, yakni Migas Theatre sehingga melengkapi wahana lain, seperti kolam renang, waterboom, All Terrain Vehicle (ATV), dan permainan lainnya.

Wawan menambahkan, ditampilkan pula foto pembelajaran industri migas, diorama proses migas dari hulu hingga hilir dalam konsep family leasure. “Ini menjadi implementasi PPSDM dalam melayani masyarakat sebagai Badan Layanan Umum (BLU),” ujarnya.