Ilustrasi sedang kerja tapi bosan. (Photo by Andrea Piacquadio)
Sains

Dari Mendengarkan Musik Hingga Tidur, Senjata Gen Z Atasi Stres

  • Studi baru-baru ini yang dilakukan merek permen karet asal Amerika Serikat, Extra Gum baru-baru ini menunjukkan aktivitas yang kerap dilakukan generasi Z atau dikenal sebagai Gen Z dalam mengatasi stres. Studi ini melibatkan 1500 orang dewasa di Amerika.

Sains

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Studi baru-baru ini yang dilakukan merek permen karet asal Amerika Serikat, Extra Gum baru-baru ini menunjukkan aktivitas yang kerap dilakukan generasi Z atau dikenal sebagai Gen Z dalam mengatasi stres. Studi ini melibatkan 1500 orang dewasa di Amerika.

Gen Z adalah sebutan bagi mereka yang lahir antara 1997 sampai 2012. Dengan rentang usia 11 hingga 26 tahun, saat ini banyak generasi Z yang baru saja lulus kuliah dan mulai memasuki dunia kerja. Tak ayal stres karena pekerjaan kerap menghantui hari-hari Gen Z.

Hasil studi menunjukkan bahwa cara terbaik yang dilakukan Gen Z untuk menenangkan pikiran adalah dengan mendengarkan musik sebanyak 51%, mengunyah permen karet sebanyak 41%, tidur sebanyak 41%, meluangkan waktu untuk 'me time' 37% atau berjalan-jalan 33% . Adapun hambatan terbesar ditemukan adalah kurangnya tidur yaitu sebesar 53%.

Studi ini juga menyebutkan bagaimana dibandingkan generasi lain, Gen Z lebih mungkin terpengaruh oleh pemicu-pemicu kecil hingga menjadi micro stress. Pemicu ini seperti perubahan dalam nada pesan teman atau kebiasaan menunda-nunda yang tak bisa berhenti.

Keadaan semakin buruk ketika ternyata hanya sedikit orang yang menyadari betapa ‘micro stress’ yang terjadi sehari-hari dapat terakumulasi dan dapat merusak kesejahteraan seseorang.

Hasil studi juga mengungkapkan bahwa hampir tiga perempat (71%) Gen Z mengalami micro stress setiap hari, termasuk membuang-buang waktu (51%), menunda-nunda (49%), terlambat (48 %) dan kecemasan terhadap kinerja (48%).

Meskipun meditasi direkomendasikan sebagai cara menghilangkan stres, dua pertiga Gen Z (60%) berharap mereka lebih sering bermeditasi, lebih dari sepertiga (39%) kesulitan menemukan waktu untuk bermeditasi, sepertiga (34%) tidak tahu di mana untuk memulai dan satu dari empat (25%) merasa meditasi tidak dapat diakses.

Hal ini senada dengan data yang pernah dipaparkan Cigna 360 Global Well-Being Survey. Dalam survei tersebut disebutkan jika Gen Z tidak kebal terhadap tren depresi dan kecemasan di tempat kerja. 

Adapun pemicu stres yang kerap menimpa Gen Z diantaranya adalah dampak media sosial hingga masalah di tempat kerja.