Ilustrasi team
Gaya Hidup

Dari Otoriter, Partisipatif, dan Delegatif: Penelitian Ungkap Gaya Kepemimpinan Paling Efektif

  • Para peneliti menemukan bahwa gaya kepemimpinan demokratis cenderung menjadi yang paling efektif dalam menginspirasi pengikut untuk bekerja dengan baik.
Gaya Hidup
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Berbicara mengenai tim tentu tak bisa lepas dari peran pemimpin. Idealnya, dalam sebuah tim diperlukan seorang pemimpin untuk menentukan arah perjalanan tim agar lekas sampai ke tujuan.

Gaya kepemimpinan menjadi satu hal yang kerap disorot dari keberadaan seorang pemimpin. Melansir dari laman website verywellmind, gaya kepemimpinan adalah klasifikasi tentang bagaimana seseorang berperilaku saat mengarahkan, memotivasi, membimbing, dan mengelola kelompok orang.

Siapa saja yang muncul di dalam pikiran Anda ketika berbicara tentang pemimpin? Apakah orang-orang ini memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda? Setiap orang tentunya memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Untungnya, para peneliti telah membuat teori atas penelitian tentang kepemimpinan untuk membantu kita mengidentifikasi dan memahami berbagai gaya kepemimpinan dengan lebih baik.

Pada tahun 1939, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Psikolog Kurt Lewin mulai mengidentifikasi berbagai gaya kepemimpinan. Hasilnya digunakan untuk merancang penelitian lebih lanjut yang pada akhirnya digunakan oleh peneliti-peneliti lain untuk mengembangkan teori kepemimpinan dengan lebih kompleks.

Di penelitian tersebut para peneliti mengategorikan 3 jenis gaya kepemimpinan yaitu otoriter, partisipatif, dan delegatif. Penelitian memasukkan anak-anak sekolah ke dalam salah satu dari tiga kelompok pemimpin yang berbeda. Anak-anak ini kemudian dibimbing dalam sebuah proyek seni dan kerajinan sementara para peneliti mengamati perilaku anak-anak dalam merespon gaya kepemimpinan yang berbeda.

Para peneliti menemukan bahwa gaya kepemimpinan demokratis cenderung menjadi yang paling efektif dalam menginspirasi pengikut untuk bekerja dengan baik.

Gaya kepemimpinan otoriter

Pemimpin yang otoriter memberikan ekspektasi yang jelas tentang tugas apa yang perlu dilakukan, kapan harus dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya. Gaya kepemimpinan ini sangat terfokus pada perintah oleh pemimpin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan menjadi kurang kreatif di bawah kepemimpinan otoriter. Namun, ada saatnya kepemimpinan otoriter dinilai paling baik untuk diterapkan terutama pada situasi mendesak, yakni saat pemimpin adalah anggota kelompok yang paling berpengetahuan.

Gaya kepemimpinan partisipatif (demokratis)

Gaya kepemimpinan partisipatif dinilai sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif. Di sini pemimpin menawarkan bimbingan kepada anggota kelompok, tetapi mereka juga berpartisipasi dalam kelompok dan mengizinkan masukan dari anggota kelompok lainnya.

Penelitian Lewin menemukan bahwa, anak-anak dalam kelompok ini kurang produktif jika dibandingkan dengan anggota kelompok otoriter namun kontribusi mereka lebih berkualitas.

Pemimpin yang demokratis cenderung membuat anggota timnya merasa menjadi bagian penting dari tim yang membantu mendorong komitmen terhadap tujuan kelompok.

Kepemimpinan delegatif

Penelitian Lewin menunjukkan bahwa anak-anak yang berada di bawah gaya kepemimpinan delegatif menunjukkan kinerja yang paling tidak produktif dari dua kelompok lainnya. Anak-anak dalam kelompok ini cenderung lebih menuntut pemimpin, menunjukkan sedikit kerja sama, dan tidak dapat bekerja secara mandiri.

Gaya kepemimpinan ini membuat anggota tim mengalami kekurangan arahan dan berakibat saling menyalahkan atas kesalahan, menolak untuk menerima tanggung jawab pribadi, hingga kinerja yang tidak maksimal.

Gaya kepemimpinan ini memang berguna untuk situasi tertentu namun harus dipastikan bahwa anggota tim yang menerima delegasi tanggung jawab benar-benar mampu untuk membawa arah kendali tim.