Data Ketenagakerjaan AS Buka Potensi Kenaikan Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini
- Nilai kurs rupiah dibuka melemah 11 poin di posisi Rp14.923 per-dolar AS pada Senin, 10 April 2023.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah diprediksi melemah hari ini tatkala data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada Maret 2023 membuka potensi kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 10 April 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 11 poin di posisi Rp14.923 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 6 April 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp14.912 per-dolar AS.
- Benarkah Fast Charging Justru Membuat Ponsel Cepat Rusak? Ini Penjelasannya
- 3 Cara Jitu Menghempas Rasa Ragu
- Ternyata Anda Bisa Buat Sound atau Lagu di TikTok Jadi Alarm, Ini Caranya
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah melemah hari ini karena data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada akhir pekan lalu masih menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat.
Per-Maret 2023, penyerapan tenaga kerja nonfarm payroll AS mencapai 236.000. Angka ini di bawah ekspektasi pasar dan mengalami penurunan dari 311.000 pada bulan sebelumnya.
Di sisi lain, tingkat pengangguran di AS menurun ke 3,5% sementara gaji karyawan mencatat kenaikan dan mengindikasikan pasar tenaga kerja yang masih kompetitif.
"Data tenaga kerja yang bagus ini memberi ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, apalagi inflasi AS masih jauh di atas target 2%," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 10 April 2023.
Sementara itu, data perekonomian Indonesia yang masih cukup positif, ditambah dengan inflasi yang masih bisa dikatakan terkendali, dapat menahan pelemahan terhadap kurs rupiah.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp14.980 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.900 per-dolar AS.