<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Data Perdagangan China Merosot pada Mei 2023, Kurs Rupiah Melemah 18 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 7 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di posisi Rp14.877 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah melemah 18 poin setelah data perdagangan China merosot pada periode Mei 2023.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 7 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 18 poin di posisi Rp14.877 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 6 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 30 poin di level Rp14.875 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat hari ini karena pelaku pasar mencari tempat berlindung yang aman setelah dikecewakan oleh data perdagangan China.

Biro Statistik China melaporkan pada Rabu, 7 Juni 2023, bahwa tingkat ekspor negeri Panda menurun 7,5% secara year-on-year (yoy), jauh dari perkiraan penurunan sebesar 1,8% yoy yang diprediksi oleh para analis.

Perdagangan China

Berdasarkan survei Bloomberg, para ekonom memperkirakan ekspor China akan berkontraksi selama setahun penuh karena tingkat permintaan yang melemah.

"Kemerosotan ekspor mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS, pasar utama China untuk barang-barang yang diproduksi secara lokal, dan ini telah mendorong permintaan dolar, tempat berlindung yang aman di saat stres," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 7 Juni 2023.

Kendati demikian, kenaikan dolar AS masih terbilang terbatas karena pelaku pasar menunggu pertemuan penetapan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) pekan depan.

Sementara itu, faktor yang menahan pelemahan rupiah salah satunya adalah sektor manufaktur Indonesia yang secara konsisten mengalami ekspansi dalam 21 bulan berturut-turut dan menyentuh level 50,3 pada Mei 2023.

Ekspansi aktivitas manufaktur terutama didorong oleh meningkatnya aktivitas produksi serta aktivitas pembelian input.

"Ekspansi sektor manufaktur Indonesia terutama tercermin pada tingkat penyerapan tenaga kerja bulan Mei yang merupakan capaian terbaik selama enam bulan terakhir di level 50,6," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Kamis, 8 Juni 2023, nilai kurs rupiah berpeluang ditutup melemah di rentang Rp14.850-Rp14.920 per-dolar AS.