<p>Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Data PMI Manufaktur AS Melambat, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Menguat 35 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah ditutup menguat 35 poin di posisi Rp14.995 per-dolar AS.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 35 poin pada perdagangan hari ini, Selasa, 4 Juli 2023, karena didorong oleh data purchasing manager index (PMI) manufaktur Amerika Serikat (AS) yang melambat.

Menurut data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah ditutup menguat 35 poin di posisi Rp14.995 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 3 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 35 poin di level Rp15.030 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah pada perdagangan hari ini setelah rilis data manufaktur yang mengecewakan.

Data PMI manufaktur AS Juni yang baru saja drilis Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan penurunan dari 46,9 dari Mei menjadi 46 pada Juni 2023.

Level ini merupakan titik terendah dalam tiga tahun terakhir, dan angka yang berada di bawah 50 mengindikasikan kontraksi pada kinerja manufaktur di negeri Paman Sam.

"Survei ISM konsisten dengan ekonomi dalam resesi, tetapi ini mungkin masih belum cukup untuk menghentikan The Federal Reserve (The Fed) memulai kembali siklus pengetatan akhir bulan ini jika laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap sehat mengingat inflasi masih di atas target," papar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 4 Juli 2023.

Ibrahim menambahkan, pelaku pasar mewaspadai pernyataan terbaru dari The Fed pekan ini, dimulai dari risalah pertemuan Juni yang akan dirilis pada hari Rabu.

Menurut data CME FedWatchTool, 89,9% pelaku pasar memprediksi suku bunga akan dinaikkan sebesar 25 basis poin di level 5,25%-5,5%, sedangkan 10,1% lainnya memproyeksikan bank sentral AS akan menahan suku bunga di 5%-5,25%.

Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 3,52% secara year-on-year (yoy) pada Juni 2023, turun dari bulan sebelumnya sebesar 4% yoy.

Adapun inflasi bulan ke bulan (month to month/mtm) pada Juni tercatat sebesar 0,14%. Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi ketimbang Mei yang hanya 0,09%. Dikutip dari situs resmi BPS, Senin 3 Juli 2023, inflasi yoy terjadi karena adaya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok tersebut yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,85%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,47%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,49%; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,57%.

Adapun kelompok kesehatan sebesar 2,58%; kelompok transportasi sebesar 10,18%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,17%; kelompok pendidikan sebesar 2,75%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,27%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,27%.

Menurut Ibrahim, perkembangan inflasi yang membaik itu pun menjadi faktor yang mendorong penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, PMI manufaktur Indonesia tercatat menguat ke level 52,5 pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,3.

"Laju ekspansi sektor manufaktur di Tanah Air ini merupakan salah satu peningkatan paling cepat yang diamati selama 1,5 tahun terakhir dan tergolong kuat secara keseluruhan," tutur Ibrahim.

Laju PMI manufaktur Indonesia pada Juni 2023 menunjukkan adanya peningkatan kesehatan sektor manufaktur selama 22 bulan berturut-turut dan terjadi ekspansi.

Ekspansi tersebut didukung oleh meningkatnya permintaan baru selama Juni 2023. Bisnis baru mendatang meningkat secara solid setelah sedikit turun pada Mei 2023.

"S&P Global memandang sentimen secara keseluruhan di sektor manufaktur Indonesia bertahan positif pada Juni 2023. Tingkat kepercayaan diri berbisnis naik ke posisi tertinggi sejak April 2023 di tengah-tengah harapan untuk peningkatan lebih lanjut pada kondisi bisnis dan penjualan. Namun, tingkat sentimen positif tetap berada di bawah rata-rata selama 8 bulan berturut-turut pada akhir kuartal kedua," ungkap Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Rabu, 5 Juli 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp14.970-Rp15.060 per-dolar AS.