DBS Bank Luncurkan Kartu Kredit Digital di Tengah Booming Pay Later, Apa Alasannya?
- DBS Bank Indonesia meluncurkan kartu kredit digital dengan menyasar segmen milenial di tengah booming metode pembayaran dengan pay later.
Industri
JAKARTA – Di tahun ini, industri keuangan dihebohkan dengan kehadiran pay later. Sejumlah perusahaan financial technology (fintech) dan perbankan semakin mesra menjalin kolaborasi pengembangan metode pembayaran pay later ini.
Berbeda dari yang lain, PT DBS Bank Indonesia justru mengambil celah bisnis melalui metode pembayaran kartu kredit digital. Head of Card Business Bank DBS Indonesia Ari Lastina mengaku kartu kredit lebih mudah diterima konsumen dibandingkan dengan pay later karena digarap oleh perusahaan perbankan.
“Tetapi, kami yakin selama kita jeli memperhatikan dan mendengarkan perubahan perilaku nasabah dan mau berinovasi, perbankan akan tetap menjadi mitra finansial yang utama bagi nasabah,” jelas Ari kepada TrenAsia.com, Senin, 20 September 2021.
- Aga Bakrie Dicalonkan sebagai Komisaris Utama Bumi Resources Minerals
- Mau Diambil Alih Akulaku, Total Investor Bank Neo Commerce Kian Ramai
- Yuk Jadi Investor di Fintech P2P Lending, Simak Cara dan Syaratnya!
Proses approval kartu kredit yang cepat serta kemitraan dengan sejumlah e-commerce ternama diyakini Ari menjadi keunggulan lain dari kartu kredit digital. Apalagi, kartu kredit digital milik DBS Bank terintegrasi dengan aplikasi Digibank sehingga nasabah lebih mudah melakukan kontrol transaksinya.
Kuat dalam aspek digital, Ari menyebut, sederet fitur yang tersedia di layanan kartu kredit ini telah memenuhi kebutuhan nasabah, terutama kalangan milenial. Dalam mengantisipasi belanja impulsif misalnya, nasabah bisa mengatur limit penggunaan kartu kredit digital secara real time melalui aplikasi Digibank.
“Fokus kami dengan bekerja sama dengan partner-partner e-commerce dan aplikasi lifestyle di mana Nasabah bisa mengajukan permohonan kartu kredit digital ini melalui aplikasi milik partner seperti contohnya di awal peluncuran ini kami bekerja sama dengan Blibli, JD.ID, dan Grab,” papar Ari.
DBS Bank membidik pertumbuhan transaksi kartu kredit digital terbaru miliknya hingga 60% per tahun. Adapun target utama yang diklaim cocok dengan produk ini adalah kalangan milenial.
Dirinya optimistis layanan terbaru ini bisa mendongkrak pengguna layanan digital Digibank.
“Jumlah pengguna bank 700.000, akan terus bertambah dengan situasi pasar yang terus membaik dan adanya layanan kartu kredit digital terbaru ini,” jelas Ari.
DBS Bank Indonesia mencatat pertumbuhan volume transaksi daring kartu kredit di DBS mencapai 51% sejak pandemi COVID-19. Sejalan dengan pertumbuhan itu, Ari menyebut potensi kartu kredit digital semakin terbuka.
Apalagi, transaksi kartu kredit digital bakal terdorong oleh semakin maraknya platform e-wallet serta e-commerce di Indonesia. Menurut riset Google, Temasek, dan Brain bertajuk e-Conomy SEA 2020, Gross Merchandise Value (GMV) dari e-commerce di Indonesia mampu tumbuh 1.135,3% dari US$1,7 miliar pada 2015 menjadi US$21 miliar pada 2019.
“Kami juga berupaya meningkatkan kesadaran nasabah akan hadirnya solusi terbaru Kartu Kredit Digital digibank serta membangun komunitas digital melalui program member-get-member sehingga nasabah dapat mereferensikan produk ini ke orang-orang terdekatnya,” papar Ari.