<p>Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan iradiasi energi matahari rata-rata 4,80 kWh/m2/ hari. Sehingga energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai alternatif sumber energi. / Bumn.go.id</p>
Industri

Deadline Bauran Energi Makin Dekat, Pemerintah &#8220;Lari&#8221; Pakai Smart Grid

  • JAKARTA – Kurang dari lima tahun lagi pemerintah harus merampungkan target pemenuhan energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025. Untuk mempercepat akselarasinya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanfaatkan penggunaan smart grid  atau listrik pintar. “Pemanfaatan smart grid dapat meningkatkan penetrasi pada pembangkit EBT terutama Variabel Renewable […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kurang dari lima tahun lagi pemerintah harus merampungkan target pemenuhan energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025.

Untuk mempercepat akselarasinya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanfaatkan penggunaan smart grid  atau listrik pintar.

“Pemanfaatan smart grid dapat meningkatkan penetrasi pada pembangkit EBT terutama Variabel Renewable Energy (VRE) di sistem ketenagalistrikan,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 24 September 2020.

Menurut Arifin, smart grid tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keandalan sistem ketenagalistrikan, tapi juga mengurangi bahkan mencegah pemadaman (black out).

Dengan meminimalisasi pemadaman, smart grid dapat menghasilkan aksesibilitas yang lebih baik ke jaringan hingga mempercepat proses pemulihan gangguan.

Smart grid juga dapat mengurangi susut (losses) pada jaringan distribusi serta dapat digunakan sebagai langkah dalam pengembangan distributed generation.

Tak lupa, manfaat lainnya adalah meningkatkan integrasi energi terbarukan dalam skala yang besar dan mampu menurunkan tarif listrik dengan mengendalikan beban puncak listrik.

Perkembangan Smart Grid

Saat ini, pengembangan tahap pertama smart grid di Pulau Jawa telah dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya.

Di Jakarta, ada Digital Substation Sepatan II, Digital Substation Teluk Naga II, Realibility Efficiency Optimization Center, Platform E-mobility Electric Vehicle Charging Station, dan Advance Metering Infrastructure.

Sementara, di Surabaya terdapat Remote Engineering, Monitoring, Diagnostic & Optimization Centre. Adapun, pengembangan smart grid di luar Pulau Jawa telah dilaksanakan di Pulau Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid-Lora, Smart Micro Grid-Sumba Green Island.

Arifin berharap smart grid juga memungkinkan adanya partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik berbasis sumber energi setempat. 

Sebagaimana diketahui, Indonesia terikat komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dalam Paris Agreement. Adapun target energi terbarukan nasional sebesar 23% pada 2025 dan 29% pada 2030.

Rinciannya, emisi karbon di sektor kehutanan ditargetkan turun 17,2%, sektor energi 11%, sektor limbah 0,32%, sektor pertanian 0,13%, serta sektor industri dan transportasi 0,11%.