Presiden Joko Widodo ditemani Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meninjau Jubail Mangrove Park yang terletak di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu sore, 3 November 2021. / Twitter @jokowi
Industri

Deal! Jokowi Dapat Suntikan Rp142 Triliun dari UEA Untuk Ibu Kota Baru

  • Jokowi mendapatkan suntikan dana dari Uni Emirat Arab sebesar US$10 miliar setara Rp142 triliun untuk proyek ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Uni Emirat Arab (UEA) dan keakrabannya dengena Putra Mahkota negara tersebut akhirnya berbuah manis.

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemimpin negara di Semenanjung Arab itu telah menyetujui untuk menginvestasikan US$10 miliar setara Rp142 triliun untuk proyek ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

"Nilai investasi ke ibu kota negara di luar pasti lebih dari apa yang sudah dikomitmenkan di awal. Karena pembicaraannya Pak Jokowi, Pak Luhut, dan UEA itu angkanya lebih dari US$10 miiar," ujar Bahlil dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 11 November 2021.

Dia menyebut, nilai investasi UEA untuk IKN baru merupakan bagian dari total komitmen investasi sebesar US$44,6 miliar yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia yang diteken baru-baru ini di UEA.

Komitmen investasi dari UEA pada IKN masuk melalui Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Invesment Authority) atau INA dengan nilai investasi US$18 miliar.

Meski demikian, kata Bahlil, komitmen investasi tersebut tidak terwujud dalam waktu dekat. Diperkirakan baru pada tahun 2024, dana tersebut dikirim ke Indonesia.

Dalam pertemuan kedua negara di Abu Dhabi pekan lalu, pemimpin negara itu tertarik untuk investasi di bidang konstruksi gedung dan teknologi di IKN baru.

Selain itu, negara-kota itu juga akan membenamkan uangnya untuk investasi kawasan industri hijau seperti energi terbarukan (EBT) yang menjadi konsern pemerintahan Jokowi sebelum 2024.

"Sekarang tim kami lagi maping secara detail, untuk mendalami bagian-bagian yang mereka berminat," imbuh mantan Ketua HIPMI ini.

Jokowi sebelumnya meminta agar UEA menggelontorkan investasi untuk proyek ibu kota negara (IKN) baru hingga US$35 miliar atau setara Rp500,5 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat).

Permintaan tersebut disampaikan Jokowi dalam Indonesia – PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai, UEA, Kamis, 4 November 2021, yang merupakan hari terakhir kunjungan Jokowi ke negara itu.

"Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$35 miliar," ujar Jokowi.*