Debut 3 Hari di Bursa, Kekayaan Pemegang Saham Pengendali Black Diamond Resources (COAL) Naik Rp378 Miliar
- COAL merupakan perusahaan batu bara yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Sujaka Lays yang mengempit 2,625 miliar saham COAL atau setara dengan 42% kepemilikan. Secara sederhana, maka kekayaan Sujaka Lays telah meningkat Rp378 miliar hanya dalam kurun waktu tiga hari saja dari kenaikan harga perlembar saham Rp144.
Pasar Modal
JAKARTA -Setelah debutnya di bursa pada 7 September lalu, saham emiten batu bara pendatang baru PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) terus meroket.
Di hari pertama listing, saham COAL melesat 35% ditutup di Rp135 per lembar saham. Harga saham COAL kembali terbang 34,81% di hari kedua dan ditutup di Rp182 per lembar saham. Di penghujung pekan, saham COAL ditutup menguat ke level Rp244.
Artinya, investor yang memegang saham COAL sejak IPO sudah mengantongi unrealized profit (apabila belum dijual dan masih hold) sebesar 144% hanya dalam tiga hari saja. Saham COAL ditawarkan di harga Rp100 per lembar saham saat IPO dengan menggandeng penjamin emisi PT Surya Fajar Sekuritas.
- Sulit Kelola Keuangan? Coba Aplikasi Berikut, Dijamin Ketagihan
- Gandeng Pertamina Gas Negara, INTI Kebut Digitalisasi Infrastruktur Jargas
- Optimalkan Pendapatan, KAI Jual Hak Penamaan10 Stasiun Kepada Swasta
COAL merupakan perusahaan batu bara yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Sujaka Lays yang mengempit 2,625 miliar saham COAL atau setara dengan 42% kepemilikan. Secara sederhana, maka kekayaan Sujaka Lays telah meningkat Rp378 miliar hanya dalam kurun waktu tiga hari saja dari kenaikan harga perlembar saham Rp144.
Sujaka bukan merupakan nama asing di pasar modal. Saat ini dia tercatat sebagai direktur utama dan pengendali tidak langsung dari Indo Komoditi Korpora (INCF), emiten yang bergerak di bidang usaha industri karet dan perdagangan dan sebelumnya bernama PT Amstelco Indonesia.
Pada tahun 2017 dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT Alam Tulus Abadi, pemegang saham mayoritas (40%) dan pengendali INCF yang sahamnya 99% dikuasai oleh Sujaka berdasarkan prospektus IPO Black Diamond.
Tambahan informasi, pada Rabu, 7 September 2022, saham PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). COAL menjadi perusahaan tercatat ke-44 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.
COAL didirikan pada tanggal 27 Maret 2017. Saat ini, COAL memiliki kegiatan usaha pertambangan batubara melalui entitas anak yang berproduksi di Kalimantan Tengah dengan luas wilayah IUP sebesar 4.883 ha.
Batubara yang dihasilkan oleh COAL adalah batubara dengan kualitas tinggi, yaitu GAR 5.500, dan memiliki pangsa yang sangat luas untuk ekspor dan domestik. Kegiatan COAL ini didukung oleh proses yang terintegrasi dari tambang sampai ke stockpile pelabuhan transhipment.