Debut IPO Perdana, Saham PTMR dan VERN Kompak Melaju di Zona Hijau
- Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 7 Oktober 2024, kembali menyambut dua emiten baru. Kedua perusahaan tersebut bergerak di sektor consumer cyclicals dan basic materials, yang membuat tercatat ada 36 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun ini.
Bursa Saham
JAKARTA – Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 7 Oktober 2024, kembali menyambut dua emiten baru. Kedua perusahaan tersebut bergerak di sektor consumer cyclicals dan basic materials, yang membuat tercatat ada 36 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data RTI Business, hingga perdagangan hari ini pukul 11.09 WIB, kedua emiten terpantau stabil di zona hijau setelah listing perdana. Saham PT Master Point Tbk (PTMR) melesat 12,50% mencapai level Rp145 per saham.
Selama periode tersebut, saham PTMR yang bergerak di bidang masic materials khususnya distributor mesin pengemasan ini telah ditransaksikan 395 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp58 miliar.
- Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek: Upaya Sistematis Pihak Anti Tembakau Tekan Petani dan Industri Nasional
- Harga Sembako di DKI Jakarta Selasa, 08 Oktober 2024, Cabe Merah Besar (TW) Naik, Daging Sapi Has (Paha Belakang) Turun
- Naik Rp3.000, Harga Emas Antam jadi Segini
Dalam prospektus IPO-nya, Master Print menyebutkan bahwa sekitar 46% dari total dana yang diperoleh, sebesar Rp55,68 miliar (setara Rp25,09 miliar), akan digunakan untuk mengakuisisi 247.500 saham PT Global Putra Kusuma (GPK), yang beroperasi di berbagai sektor seperti makanan dan minuman, produk susu, mainan, kosmetik, serta UMKM.
Selain itu, 54% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, mencakup pembelian persediaan barang reguler seperti consumable, mesin printer, dan suku cadang, serta mendukung pengembangan produk baru dan kegiatan pemasaran serta promosi.
Sementara itu, saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) juga terpantau melonjak 6,67% ke level Rp208 per saham. Berbeda nasib dengan PTMR, saham ini di hari perdananya listing sedikit berfluktuasi di kisaran Rp199-262 per saham.
Asal tahu saja, VERN yang merupakan perusahaan rumah produksi ini berhasil meraup dana segar sebesar Rp218,72 miliar dari IPO. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk beberapa keperluan.
Pertama, 7,70% dari dana IPO akan dialokasikan untuk akuisisi properti, yaitu tanah seluas 160 m² dan bangunan seluas 1.060 m² di Graha Arteri Mas, Jakarta Barat, yang saat ini digunakan sebagai kantor operasional Verona Indah.
Perlu dicatat, properti ini memiliki hubungan afiliasi dengan Pie Titin Suryani, pengendali Verona Indah. Kedua, sisa dana akan digunakan untuk modal kerja VERN, termasuk pembiayaan produksi film, sinetron, dan serial digital, serta kegiatan pemasaran dan operasional perusahaan.
Masih Ada
Sebelumnya, BEI menginformasikan bahwa terdapat 30 calon emiten yang berada dalam pipeline penawaran umum perdana saham (IPO) per Jumat, 4 Oktober 2024. "Dari 34 calon perusahaan tercatat, 14 perusahaan memiliki aset besar, di atas Rp250 miliar," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.
Dia menambahkan bahwa terdapat 14 perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang juga mengantre untuk IPO, serta dua perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari 30 calon perusahaan yang terdaftar dalam pipeline pencatatan saham, sektor consumer cyclicals dan energi menjadi yang paling banyak, dengan masing-masing lima calon perusahaan berasal dari kedua sektor tersebut.
Selain itu, terdapat tiga perusahaan dari sektor basic materials, tiga perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dan dua perusahaan finansial. Sektor lainnya termasuk dua perusahaan healthcare, empat perusahaan industrials, dua perusahaan infrastruktur, tiga perusahaan properti dan real estate, serta satu perusahaan transportasi dan logistik.