Debut Perdana Wahana Inti Makmur (NASI) di Bursa, Lompat 34,19% Sentuh ARA
- Emiten PT Wahana Inti Makmur (NASI) mendulang sukses pada pencatatan perdana sahamnya atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 13 Desember 2021, hingga menembus auto reject atas (ARA).
Pasar Modal
JAKARTA - Emiten PT Wahana Inti Makmur (NASI) mendulang sukses pada pencatatan perdana sahamnya atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 13 Desember 2021, hingga menembus auto reject atas (ARA).
Meski sempat turun ke level Rp150 per lembar saat awal perdagangan, harga saham NASI kemudian bangkit dan pada pukul 09.05 WIB lompat 34,19% menyentuh auto reject atas (ARA) ke level tertingginya di Rp208 per lembar.
Saham NASI konsisten bertengger di Rp208 per lembar hingga akhir sesi perdagangan hari ini, terbang dari harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp155 per lembar.
- Industri Asuransi Jiwa Bayarkan Klaim Covid-19 Rp7,36 Triliun di Kuartal III/2021
- Cihuy! Ajaib Sekuritas Resmi Kantongi Izin Transaksi Margin dari BEI
- PNM Rilis Obligasi Rp3 Triliun Hari Ini, Cek Kuponnya!
Dalam pelaksanaan IPO ini, Wahana Inti Makmur melepaskan 200 juta saham kepada publik, atau setara dengan 24,77% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pasca-IPO. Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham adalah Rp31 miliar.
NASI didirikan pada tahun 2015 dan sejak pendiriannya menjalankan kegiatan usaha utama sebagai produsen dan pemasok beras yang menyediakan produk beras dengan pilihan yang bervariasi, berkualitas, aman, higienis, dan dapat di-customize.
NASI menggunakan teknologi pengemasan produk beras yang modern, tidak hanya menggunakan sistem vakum, melainkan NASI juga menggunakan teknologi Oxygen Absorber.
Berdasarkan data BEI dengan bergabungnya NASI, maka perseroan merupakan emiten ke-52 yang tecatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2021. Berikut debut perdana beserta kinerja keuangan NASI yang listing hari ini:
Harga IPO: Rp155
Rentang Harga Debut Perdana: Rp150 - Rp208
Harga Penutupan Debut Perdana: Rp208 (+34,19%)
Penjualan Per Juni 2021: Rp22.578 juta
Laba Bersih Per Juni 2021: Rp363 juta
Perusahaan Tercatat ke: 52 pada Tahun 2021
Pencatatan Saham: Papan Pengembangan
Sektor/subsektor: Consumer Non-Cyclicals / Food Retail & Distributors
Industri/Sub Industri: Processed Foods
Kapitalisasi Pasar: Rp125.147.000.000
Rencana Penggunaan Dana IPO
Adapun dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk:
1. Sekitar 10% akan digunakan untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan, termasuk dalam rangka mendukung distribusi Produk Perseroan.
Penggunaan dana untuk pembelian kendaraan dari pihak ketiga tersebut merupakan belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), di mana pembelian kendaraan dimaksud rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2023 dan akan dibeli dari dealer kendaraan bermotor pihak ketiga.
2. Sekitar 3% akan digunakan untuk pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan luas 2.589 m2 (“Tanah Target”) yang akan digunakan untuk gudang Perseroan. Penggunaan dana untuk pembelian Tanah Target merupakan belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX).
3. Sekitar 12% akan digunakan untuk membiayai pembangunan gudang Perseroan di atas Tanah Target. Penggunaan dana untuk pembangunan gudang Perseroan tersebut merupakan belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), di mana pembangunan gudang dimaksud rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan akan dibangun oleh kontraktor pihak ketiga yang akan ditunjuk oleh Perseroan.
4. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.
Penggunaan dana untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan dimaksud merupakan beban operasional atau Operational Expenditure (OPEX).