Ray Dalio.
Nasional

Dekat dengan Luhut, Inilah Sosok Ray Dalio

  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Ray Dalio. Ray adalah pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola dana sebesar US$124 miliar.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Ray Dalio.  Pendiri pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang mengelola dana sebesar US$124 miliar.

Luhut mengungkapkan, pertemuan dengan Ray terjadi ketika taipan tersebut datang ke Indonesia untuk memenuhi undangannya sebagai pembicara di Indonesia Africa Forum.

“Ia akan membagikan pandangan tentang perubahan ekonomi global di masa depan. Sejak pensiun pada 2022 yang lalu, Ray aktif memberikan pandangannya tentang perkembangan ekonomi global di berbagai forum. Ia bahkan menjadi penasehat bagi para pembuat kebijakan di berbagai negara, seperti UAE dan Saudi Arabia,” katanya, Minggu, 1 September 2024 melalui akun Instagramnya.

“Pengalaman Ray yang pernah disebut sebagai 100 orang berpengaruh di dunia versi Majalah Times, akhirnya membuat kami mengundang dirinya untuk belajar dan mendengar pandangannya mengenai kebijakan family office. Mengingat Ray telah memilikinya di Abu Dhabi dan Singapura,” katanya.

Luhut menyatakan, pertemuan dengan Ray bukanlah yang pertama kali. Ia mengaku sudah mengenal Ray sejak 2021. Pertemuan itu terjadi saat ia berkunjung ke Abu Dhabi.

Perkenalan itu kemudian ia rawat dengan baik hingga pada Mei sampai Agustus 2024. Berkat hubungan baiknya itu, Luhut mengaku Ray dengan sukarela mengirimkan kapal eksplorasi OceanX miliknya ke Indonesia. Kapal itu untuk keperluan mitigasi bencana di masa depan.

“Perkenalan tersebut saya rawat dengan baik sehingga pada Mei sampai Agustus 2024 yang lalu, Ray mengirim kapal eksplorasi dan penelitian ilmiah OceanX miliknya ke Indonesia. Kapal tersebut menjalankan misi eksplorasi dalam rangka pengumpulan data biodiversitas laut Indonesia untuk keperluan mitigasi bencana alam di masa depan,” tulis Luhut di salah satu unggahan Instagram.

Lantas, siapa sebenarnya sosol Ray Dalio?

Profil Ray Dalio

Dilansir dari Bridgewater, Senin, 2 September 2024, Ray Dalio merupakan lulusan dengan gelar Sarjana Keuangan dari C.W. Post College pada tahun 1971 dan meraih gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973.

Ia telah menikah dengan istrinya, Barbara, selama lebih dari 40 tahun dan memiliki tiga anak laki-laki dewasa serta lima cucu. Ia adalah seorang filantropis aktif dengan minat khusus dalam eksplorasi laut dan membantu memperbaiki ketimpangan kesempatan dalam pendidikan, layanan kesehatan, dan keuangan.

Seorang investor makro global selama lebih dari 50 tahun Ray Dalio, mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemennya yang memiliki dua kamar di New York City.

Awalnya, Ray hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

Ray juga membagikan pemikiran investasinya melalui laporan riset harian Bridgewater Daily Observations, yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik perhatian para investor, sehingga Bridgewater berhasil memperoleh dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada tahun 1985.

Dana investasi pertama yang dipercayakan kepada Ray berjumlah US$5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu, banyak investor institusi lainnya yang juga mulai mempercayakan dana mereka untuk dikelola langsung oleh Bridgewater.

Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia menurut majalah Fortune. Selain itu, hingga saat ini, Bridgewater Daily Observations tetap menjadi salah satu laporan pasar yang paling dicari oleh investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Dengan konsep Radical Transparency dan Idea Meritocracy di Bridgewater, Ray telah menginspirasi banyak organisasi di luar industri keuangan. Banyak eksekutif, khususnya di sektor keuangan, meniru prinsip keterbukaan, kejujuran, dan pemberdayaan karyawan yang dikembangkan oleh Ray.

Melalui prinsip-prinsip ini, Ray berharap dapat memperbaiki pengambilan keputusan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih memuaskan.

Pada 2017, ia secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO dan beralih menjadi CIO. Tiga tahun kemudian, pada tahun 2020, ia mengalihkan posisinya sebagai CIO untuk fokus pada perannya sebagai anggota Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan perkembangan strategi investasi Bridgewater.

Proses peralihan jabatan CIO rampung pada September 2022, sejak saat itu Ray hanya berperan sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan.

Selama beberapa dekade, ia telah menjadi penasihat makroekonomi yang dihargai oleh banyak pembuat kebijakan di seluruh dunia. Karena dampak pemikirannya terhadap kebijakan makroekonomi global, ia dinyatakan oleh majalah TIME sebagai salah satu dari “100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia.” Saat ini, Ray masih aktif sebagai investor dan mentor di Bridgewater serta menjadi anggota dewan.

Berdasarkan catatan Forbes, Ray merupakan orang terkaya nomor 141 di dunia dengan total kekayaan sebesar US$14 miliar, atau sekitar Rp217,45 triliun berdasarkan kurs Rp15.532 per dolar AS.

Ia juga merupakan penulis buku-buku terlaris yang menduduki peringkat nomor satu versi New York Times, yaitu “Principles: Life and Work,” “Principles for Dealing with the Changing World Order,” dan “Principles for Navigating Big Debt Crises.”