<p>Tambang batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) / Deltadunia.com</p>
Korporasi

Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Tambang dari Adaro (ADRO) hingga 2025

  • Emiten tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mendapat kontrak kerja dari anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia, untuk Tambang Tutupan di Kalimantan Tengah.

Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mendapat kontrak kerja dari anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia, untuk Tambang Tutupan di Kalimantan Tengah.

Proyek ini mencakup jasa penambangan untuk pengupasan lapisan tanah dengan volume lebih dari 234 juta Bank Cubic Meter (BCM). Selain itu, volume batu bara yang akan ditambang mencapai 44 juta ton. Proyek ini berjangka waktu hingga Desember 2025,

Perseroan memprediksi rata-rata produksi tahunan bisa mencapai 30-70 BCM untuk pengupasan tanah dan 5-12 juta ton untuk penambangan batu bara.

“Adaro sudah menjadi pelanggan kami sejak lama. Kerja sama ini mencerminkan kepercayaan untuk memperkuat hubungan kedua pihak,” tulis manajemen, dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 2 Juli 2021,

Ke depan, BUMA akan menjajaki berbagai kesempatan untuk mendapat kontrak baru, baik dengan perusahaan eksisting maupun calon pelanggan baru. Perseroan mengaku bakal mengoptimalkan penggunaan aset dan sumber daya melalui pengelolaan modal kerja dan investasi.

Sebagai informasi, per April 2021 total volume pemindahan lapisan penutup yang telah dikerjakan BUMA mencapai 24,4 juta BCM, sedangkan volume penambangan batu bara sebesar 3,9 juta ton.

Pada periode tersebut, perseroan mengungkapkan hasil produksinya dipengaruhi oleh cuaca, seperti curah hujan yang tinggi. Selain itu, volume produksi juga dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan Harga Batu Bara Acuan (HBA).

Pergerakan HBA

Menurut data mutakhir, pergerakan HBA terus menguat ke angka US$100,33 per ton pada Juni 2021. HBA ini naik US$10,59 per ton dibandingkan dengan Mei 2021, yaitu US$89,74 per ton.

Nilai HBA sepanjang tahun ini cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$5,84 per ton pada Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari, yakni US$87,79 per ton. Lalu sempat turun pada Maret US$84,47 per ton.

Meskipun demikian, dalam dua bulan terakhir, HBA mengalami kenaikan, yaitu US$86,68 per ton dan US$89,74 per ton masing-masing untuk periode April dan Mei 2021.

Perhitungan nilai HBA diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya.