Demi Air dan Hewan, Aktivis Jerman Tolak Pabrik Tesla

BERLIN – Sekitar 250 orang turun ke jalan memprotes rencana Tesla membangun sebuah gigafactory. Hal ini dikarenakan pembangunannya akan mengancam pasokan air dan satwa liar di daerah tersebut.

Tesla berencana membangun pabrik mobil Eropa pertama di Gruenheide, di negara bagian timur Brandenburg. Para politisi, serikat pekerja, dan kelompok industri menyambut baik lantaran akan menciptakan lapangan pekerjaan di sana.

Akan tetapi masalah lingkungan membuat ratusan penduduk setempat turun ke jalan pada hari Sabtu.

“Kami di sini, kami menyuarakan protes karena Tesla mencuri air kami,” panggil pemrotes seperti dilansir dari Reuters (20/01).

Awal Mula

Aksi protes muncul setelah Asosiasi Air Brandenburg memperingatkan masalah yang luas dan serius atas pasokan air minum dan pembuangan air limbah.

Anne Bach, seorang aktivis lingkungan berusia 27 tahun, mengatakan Tesla akan membutuhkan lebih dari 300 meter kubik air per jam yang akan mengeringkan cadangan air di sana.

“Saya tidak menentang Tesla, tapi ini tentang tempat yang akan dibangun pabrik. Di sana merupakan hutan tempat zona satwa liar yang dilindungi. Apakah ini perlu? “Kata Bach.

“Dalam sistem ekologis seperti yang ada di sini dan dengan permasalahan perubaham iklim, saya tidak dapat memahami mengapa tidak didirikan di lokasi lain,” kata Frank Gersdorf, warga setempat.

Protes pada hari Sabtu menyoroti deforestasi sekitar 300 hektar untuk membangun pabrik dan dampaknya terhadap satwa liar, termasuk burung, serangga, dan kelelawar. Orang-orang juga memprotes peningkatan lalu lintas yang masif di jalan raya dan jalan pedesaan.

Aksi Kontradiktif

Di samping itu, tepat di seberang jalan pendemo tadi, sekitar 20 orang membawa spanduk menyambut Tesla di desa mereka, dengan anak-anak meneriakkan, “Kami di sini, kami keras, karena Tesla membangun masa depan kami.”

Bernd Kutz, seorang warga Gruenheide, mengatakan Tesla akan membawa perbaikan ke daerah itu, menciptakan lapangan kerja dan memberi peluang kepada kaum muda.

“Saya di sini karena saya tidak mengerti para demonstran yang berteriak menolak, mengapa selalu negatif?” kata Kutz.