Demi Ketahanan Air Sulawesi Tenggara, Bendungan Ladongi Ditarget Rampung Akhir 2021
Demi ketahanan air wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun tiga bendungan di Sulawesi Tenggara. Salah satunya adalah Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur yang ditargetkan rampung akhir 2021 ini.
Nasional
JAKARTA – Demi ketahanan air wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun tiga bendungan di Sulawesi Tenggara. Salah satunya adalah Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur yang ditargetkan rampung akhir 2021 ini.
Bendungan Ladongi memiliki kapasitas tampung 45,9 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan serta area sabuk hijau seluas 246,13 hektare (ha). Bendungan ini dibangun sejak 2016 dengan progres saat ini sudah mencapai 90,18%.
“Kita membutuhkan tampungan-tampungan air hingga pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa, 4 Mei 2021.
Bendungan yang menahan aliran Sungai Ladongi ini diharapkan dapat mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 ha secara terus-menerus di Kabupaten Kolaka Timur.
Dengan begitu, produktivitas lahan pertanian pun diharapkan meningkat dan meningkatkan pendapatan petani.
Selain itu, bendungan ini juga menjadi sumber air baku sebesar 0,12 m3 per detik, pembangkit energi listrik sebesar 1,3 MW, serta mengurangi banjir dengan volume 132,25 m3 per detik.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Bendungan Ladongi memiliki tipe urugan batu dengan tanah lempung. Konstruksi bendungan dilaksanakan oleh kerja sama operasi (KSO) antara PT Hutama Karya (Persero) dengan kontraktor swasta nasional PT Bumi Karsa. Sementara itu, konsultan supervisi dilaksanakan oleh PT Binatama Wirawredha Konsultan-PT Arga Pasca Rencana (KSO).
Biaya pembangunan bendungan ini berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016-2021 dengan konstruksi paket I senilai Rp865 miliar dan konstruksi paket II senilai Rp283 miliar. (RCS)