<p>Bus Panorama Group (Sumber: http://www.kemenparekraf.go.id/)</p>
Korporasi

Masuk ke Travel Digital, Panorama Sentrawisata (PANR) Bakal Rights Issue

  • PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham.

Selain itu, perseroan juga akan melepas sebanyak-banyaknya 400 juta waran sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Rencananya, PANR akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha perseroan maupun entitas anak.

Direktur Keuangan Panorama Sentrawisata Angreta Chandra mengatakan aksi korporasi ini telah mempertimbangkan rencana strategis untuk memperkuat serta mempercepat digitalisasi bisnis perseroan.

Menurutnya, pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku berbelanja masyarakat dari offline menjadi online. Oleh sebab itu, perseroan turut mengembangkan infrastruktur teknologi dan digital untuk memperkuat kegiatan di operasionalnya sejak beberapa tahun terakhir.

“Dan saat ini perseroan siap masuk ke business channel yang berbasis teknologi dan digital,” ujarnya melalui keterangan pers, Senin, 26 Juli 2021.

Ia menginginkan perseroan menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital agar dapat memperluas pasar sekaligus mampu beradaptasi di tengah pagebluk, serta memiliki daya saing tinggi di saat memasuki masa pemulihan bisnis pariwisata kelak.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, PANR akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus 2021. Pelaksanaan rights issue ini pun dilakukan tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimaan persetujuan RUPSLB. 

Sepanjang  2020,  perseroan  telah mengambil  langkah-langkah strategis untuk bertahan dalam menghadapi tantangan dampak pandemi  COVID-19. Di antaranya dengan mengadopsi protokol kesehatan di semua bisnis perusahaan dan inovasi produk tour dan jasa lainnya.

Selain itu, sambung Angreta, pihaknya juga memperkuat online digital platform untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terhadap produk, melakukan efisiensi biaya operasional di berbagai sektor anak usaha perseroan dan memelihara komunikasi yang baik dengan konsumen. 

Ia turut berharap pembukaan Bali dapat terealisasi secepatnya dan beberapa negara lainnya akan mulai melakukan pelonggaran terhadap kebijakan pembatasan perjalanannya. Sehingga, pilar bisnis perseroan di sektor travel and leisure sertainbound dapat dinikmati oleh masyarakat.