Demi Pertumbuhan, McDonalds Ancang-Ancang PHK Massal Pekerja
- Jaringan restoran cepat saji, McDonalds, bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya di Amerika Serikat (AS).
Dunia
JAKARTA—Jaringan restoran cepat saji, McDonalds, bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya di Amerika Serikat (AS). Saat ini McDonalds telah menutup sementara kantornya di Negeri Paman Sam untuk berancang-ancang mengumumkan kebijakan tersebut.
Pihak McDonalds mengklaim keputusan PHK harus diambil untuk memangkas biaya operasional dan restrukturisasi perusahaan yang lebih luas. Dikutip dari Reuters, Senin 3 April 2023, McDonalds telah meminta pekerjanya di AS dan sejumlah staf internasional untuk bekerja dari rumah dari Senin hingga Rabu 3-5 April 2023.
Hal itu disampaikan perusahaan melalui surat elektronik (surel) kepada para pekerjanya. Selain itu, pernyataan dalam surel menyebutkan McDonalds akan menjatuhkan PHK secara virtual. Tidak disebutkan secara jelas berapa pekerja yang akan terkenda dampak PHK.
“Kami akan mengomunikasikan keputusan penting terkait peran dan tingkat kepegawaian di seluruh organisasi," kata perusahaan.
- Industri Kreatif Tertekan Akibat Wacana Larangan Total Iklan Rokok
- Inilah 5 Brand Skincare Terbesar di Dunia
- Laba Bersih HM Sampoerna (HMSP) Turun 11,4 Persen Gara-gara Cukai Naik
Rencana PHK massal ini mulai terdengar sejak Januari 2023 lalu. Saat itu CEO McDonalds, Chris Kempczinski, mengatakan perusahaan tengah berupaya melakukan reorganisasi agar fokus pada strategi ekspansi restoran.
“Inisiatif tertentu akan diprioritaskan atau dihentikan sama sekali. Ini akan membantu kami bergerak lebih cepat sebagai sebuah organisasi, sekaligus mengurangi biaya global kami dan membebaskan sumber daya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan kami," kata Kempczinski dalam memo internalnya.
Menurut laporan tahunan terbaru, McDonalds memiliki sekitar 200.000 staf perusahaan dan pekerja di restoran hingga akhir tahun 2021. Lebih dari 75% berbasis di luar Amerika Serikat. Adapun lebih dari dua juta orang bekerja di waralaba McDonalds di seluruh dunia.