Menteri Pertahanan RI dan calon presiden Prabowo Subianto (Reuters/Willy Kurniawan)
Energi

Demi Swasembada Energi, Prabowo Barambisi Genjot Sumur Idle

  • Bahkan Prabowo berambisi Indonesia bisa menjadi swasembada energi setelah ia memimpin, salah satu caranya dengan impor minyak dan Bahan Bakar Minyak atau BBM harus segera di stop agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan rasa syukurnya atas kekayaan energi yang ada di Indonesia. Bahkan Prabowo mengapresiasi temuan baru berupa ladang gas terbesar di perairan Andaman.

Prabowo memproyeksikan temuan gas di Andaman tersebut memiliki potensi mencapai 12 triliun kaki kubik (TCF). Meski sayangnya ia tidak memerinci Blok Andaman mana yang dimaksud.

"Kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya di Jakarta dilansir pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Bahkan Prabowo berambisi Indonesia bisa menjadi swasembada energi di bawah kepemimpinannya.  Salah satu caranya dengan impor minyak dan Bahan Bakar Minyak atau BBM harus segera di stop agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Cara lain yang akan ditempuh kepemimpinan Prabowo adalah, mengaktifkan lagi sumur-sumur minyak zaman Belanda, menurutnya bisa menjadi salah satu upaya untuk menggenjot produksi minyak mentah agar tak perlu impor lagi.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yakin lifting minyak Indonesia bisa naik sebesar 200.000 barel per hari (bph). Namun ada beberapa catatan.

Bahlil mengatakan cara meningkatkan lifting minyak secara efektif adalah intervensi teknologi, salah satunya Enhanced Oil Recovery (EOR) di sumur-sumur produksi. Berdasarkan diskusinya bersama PT Pertamina (Persero) dan SKK Migas, Bahlil mengatakan intervensi teknologi di sumur produksi itu bisa meningkatkan hingga 20 persen dari total lifting minyak Indonesia saat ini.

Menurut Menteri ESDM ini untuk meningkatkan produksi migas di Indonesia salah satunya memang dilakukan reaktivasi sumur minyak yang tidak aktif. Namun bahlil mengatakan saat ini hanya ada 16.500 sumur minyak yang produktif dari total 44.900, artinya ada 28.400 sumur minyak yang tidak produktif.

Sumur yang produktif itu hanya kurang lebih sekitar 16.500, kurang lebih, sisanya sudah tidak produktif atau idle," kata Bahlil dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 9 Oktober 2024.

Ketua umum Golkar ini juga menyebut bahwa dari 16.500 sumur yang tidak aktif masih ada 5000 sumur yang produktif dan kemungkinan bisa dioptimalisasikan produksinya. Bahlil khawatir jika Indonesia terus ketergantungan impor migas. Selain mengganggu neraca perdagangan dan devisa, hal itu yang dinilai menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sangat dinamis.

Berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi lifting minyak Indonesia hingga semester I 2024 mencapai 576 ribu bph, sementara target lifting minyak sesuai APBN 2024 sebesar 635 ribu bph.